Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 09 Mei 2025 | 13:50 WIB
Turnamen EPA Sriwijaya FC U20

SuaraSumsel.id - Lapangan Stadion Kamboja pagi itu terasa berbeda.

Sorakan anak-anak muda, derap langkah pemanasan, dan semangat kompetisi sudah mengisi udara sejak sebelum matahari tinggi.

Pada Jumat (9/5/2025), Turnamen Elite Pro Academy atau EPA SFC U20 resmi dibuka oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, dengan sebuah tendangan simbolis ke arah gawang yang disambut riuh oleh para pemain muda dan penonton yang hadir.

Turnamen yang menjadi ajang seleksi bakat muda untuk skuat Sriwijaya FC U-20 ini mempertemukan 24 tim dari berbagai penjuru Sumatera Selatan.

Baca Juga: Manajemen Sriwijaya FC Buka Suara Soal Gaji Tertunggak: Ini Janji pada Pemain

Pada hari pertama, 12 tim saling unjuk kemampuan, dilanjutkan 12 tim berikutnya pada Sabtu (10/5), dan ditutup dengan laga semifinal dan final di Stadion Bumi Sriwijaya pada Minggu (11/5).

Kapolrestabes Harryo membuka turnamen ternyata memiliki cerita tersendiri dengan dunia si kulit bundar. “Saya dulu pemain PSIS Semarang tahun 1987.

Tapi karena sepak bola di masa itu belum terlalu berkembang, saya memilih melanjutkan karier di kepolisian,” ungkapnya. Namun semangatnya terhadap dunia sepak bola tidak pernah padam.

Menurutnya, turnamen ini bukan sekadar kompetisi biasa.

“EPA SFC U-20 adalah mimpi semua anak muda yang ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Saya senang turnamen ini bisa membuka jalan dan mimpi mereka. Tunjukkan bakat kalian, jadilah bagian dari Elang Andalas Muda,” pesannya menyebut julukan untuk tim muda Sriwijaya FC.

Baca Juga: Sriwijaya FC Bangkit, Semangat SFC Reborn Menatap Liga 2 2025/2026

Tak hanya itu, Harryo juga menyoroti sisi sosial dari kegiatan ini.

Menurutnya, kegiatan positif seperti sepak bola mampu mengurangi potensi kenakalan remaja dan aksi tawuran.

“Kalau sudah punya tujuan hidup, apalagi dari sepak bola, anak-anak ini akan fokus ke arah positif. Saya dukung penuh, bahkan nanti kami bantu perlengkapan seperti sepatu, jersey, dan lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Turnamen Muhammad David yang juga menjabat Asdirkom III PT Sriwijaya Optimis Mandiri dan Ketua Umum Askot PSSI Palembang, mengungkapkan harapan besar dari ajang ini.

Pembukaan turnamen EPA SFC U20 2025

“Turnamen ini adalah awal dari mimpi besar. Kami ingin menemukan dan membina talenta sepak bola terbaik dari Sumsel—dari kota hingga pelosok,” ujarnya.

David menegaskan bahwa keterlibatan seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan dalam turnamen ini adalah bukti nyata bahwa pencarian talenta sepak bola tak memandang batas geografis.

Dalam proses seleksi ini, tidak ada dikotomi antara pemain dari kota besar atau dari pelosok desa—semua memiliki peluang yang sama untuk menunjukkan kemampuannya.

“Siapa pun yang punya bakat akan kami beri panggung. Karena kami percaya, talenta anak Sumsel tidak kalah dari pemain-pemain muda di Pulau Jawa,” tegasnya, dengan nada optimistis.

Ia menyoroti pentingnya keadilan dalam pencarian bakat, agar setiap anak muda di Sumsel merasakan bahwa mimpi mereka menjadi pemain profesional adalah sesuatu yang layak diperjuangkan.

Di balik kompetisi ini, terdapat semangat membangun ekosistem sepak bola yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

Dengan dukungan dari berbagai institusi, mulai dari aparat keamanan hingga lembaga olahraga lokal, serta antusiasme yang menyala dari para pemain dan pelatih, Turnamen EPA SFC U-20 menjelma menjadi gerakan bersama.

Lebih dari sekadar turnamen, ia adalah panggung masa depan.

Inilah momentum untuk menyalakan kembali api kejayaan sepak bola Sumatera Selatan, satu langkah kecil dari rumput lokal menuju panggung nasional dan juga bahkan internasional.

Load More