SuaraSumsel.id - Belakangan ini, dunia maya ramai membicarakan rendang setelah dua figur publik, Willie Salim dan Dokter Richard memasaknya dalam momen masak besar di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Fenomena ini semakin heboh setelah video mereka yang membahas rendang menjadi viral di media sosial, membuat masyarakat penasaran dan ikut membicarakan makanan yang telah dinobatkan sebagai salah satu hidangan terenak di dunia.
Namun, di tengah euforia rendang yang semakin populer, muncul pertanyaan dari masyarakat Palembang: mengapa yang viral justru rendang, padahal kota ini memiliki malbi, hidangan daging khas dengan cita rasa manis dan rempah yang kuat?
Rendang Viral Berkat Willie Salim dan Dokter Richard
Willie Salim,kerap membuat video mencicipi berbagai hidangan nusantara, termasuk rendang.
Dalam salah satu videonya, ia tampak sangat menikmati kelezatan rendang yang dimasak dengan bumbu melimpah dan daging yang empuk.
Sementara itu, Dokter Richard, yang dikenal sebagai dokter kecantikan menggelar masak besar rendang usai kasus rendang Willie Salim viral.
Popularitas rendang semakin melambung setelah video mereka mendapat ratusan ribu hingga jutaan tayangan. Banyak orang yang tergoda untuk kembali memasak rendang.
Namun, di sisi lain, masyarakat Palembang merasa ada yang "terlupakan" di tengah kehebohan ini: malbi, hidangan daging khas Palembang yang tak kalah lezat dan kaya rempah.
Baca Juga: Ekonomi Lesu? Pemudik Kapal Express Palembang-Bangka H-2 Lebaran Sepi
Malbi, Rendangnya Orang Palembang?
Malbi adalah sajian khas Palembang yang sering dianggap sebagai "rendang versi Sumatera Selatan" karena sama-sama menggunakan daging sapi dan bumbu rempah yang kuat.
Bedanya, malbi memiliki cita rasa lebih manis dibandingkan rendang yang cenderung gurih dan pedas.
Malbi menggunakan campuran kecap manis, cengkeh, pala, dan kayu manis, yang memberikan aroma khas dan rasa yang lebih ringan di lidah.
Bagi masyarakat Palembang, malbi merupakan hidangan wajib saat Lebaran, pernikahan, atau acara keluarga besar lainnya.
Namun, popularitasnya tidak sebesar rendang, terutama di tingkat nasional maupun internasional.
Tag
Berita Terkait
-
Ekonomi Lesu? Pemudik Kapal Express Palembang-Bangka H-2 Lebaran Sepi
-
Shalat Ied di Palembang, Jembatan Ampera Ditutup! Simak Lokasi Parkirnya
-
Jadwal Imsak 29 Maret 2025 untuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Jadwal Imsakiyah 28 Maret 2025 untuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Cabai Merah Rp60 Ribu, Daging Sapi Rp160 Ribu: Lebaran di Palembang Makin Mahal
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
Terkini
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26
-
Apakah Sumsel United Bakal Tantang Sriwijaya FC di GSJ Jelang Championship 2025/26?