SuaraSumsel.id - Penyaluran dana hibah yang diperuntukkan bagi kepentingan kemanusiaan kembali tercoreng oleh dugaan korupsi. Kali ini, bayang-bayang penyimpangan menghantui Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, di mana dana hibah yang seharusnya mendukung operasional Palang Merah Indonesia (PMI) justru diduga diselewengkan.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang melakukan menyelidiki aliran dana yang seharusnya menjadi tumpuan kemanusian. Kepala Kejari Palembang, Hutamrin, menegaskan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan akan menggelar perkara untuk perkara ini.
Namun, di balik proses hukum yang berjalan, kasus ini menyeret nama-nama pejabat dan mantan pejabat Pamkot Palembang. "Belum ada hal yang baru. Semua saksi yang diperiksa adalah mereka yang pernah diperiksa sebelumnya. Proses penyidikan sempat tertunda karena Pilkada, dan sekarang kami lanjutkan kembali," jelas Hutamrin.
Kasus dugaan penyimpangan ini terjadi pada periode 202-3023 yang pada saat itu PMI kota Palembang diketahui oleh Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda. Pada Pilkada 2024, Fitrianti menjadi salah satu peserta dalam pencalonan Wali Kota Palembang.
Kasus ini mencuat setelah ditemukan indikasi penyimpangan dalam penggunaan dana hibah yang seharusnya dialokasikan untuk kegiatan kemanusiaan.
Pada Selasa, 25 Februari 2025, Kejari Palembang memanggil delapan saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus ini. Beberapa di antaranya adalah pejabat aktif dan mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Palembang serta pengurus PMI setempat.
Saksi-saksi yang dipanggil antara lain Sulaiman Amin, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang dan Ketua Bidang Organisasi PMI Palembang. Ahmad Zulinto, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang dan Ketua Bidang PMR dan Relawan PMI Palembang. dr. Letizia, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang. dan dr. Ajeng Intan Estrie Amanda, Kepala UPTD PMI Kota Palembang.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Palembang, Ario Apriyanto Gopar memastikan pemanggilan saksi-saksi ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti dan memperjelas dugaan korupsi yang terjadi. "Kami berharap para saksi dapat memberikan keterangan yang transparan untuk mempercepat proses penyidikan," ujar Ario.
Setelah menjalani pemeriksaan, beberapa saksi memilih untuk tidak memberikan komentar kepada media.
Baca Juga: Investor Aman! Ini Cara Indonesia SIPF Lindungi Dana Pemodal di Pasar Modal
Berita Terkait
-
Investor Aman! Ini Cara Indonesia SIPF Lindungi Dana Pemodal di Pasar Modal
-
Puasa Perdana Ramadhan 2025, Ini Waktu Buka Puasa untuk Wilayah Palembang
-
Jangan Kelewatan! Ini Jadwal Imsak, Salat untuk Palembang di Hari Pertama Ramadan 2025
-
Pusri dan Perjuangan Petani Sumsel: Mengurai Tantangan, Membangun Ketahanan
-
Fenomena Tahunan, Harga Sembako Melonjak Jelang Ramadan di Palembang
Terpopuler
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
Berkat KUR BRI, UMKM Katering Pemasok Program MBG di Tenggarong Mampu Buka Kesempatan Kerja
-
Kick Off Digination Fest 2025: Saatnya 100.000 Sultan Muda Ciptakan Masa Depan Digital
-
10 Kartu Kredit dengan Promo Cashback Terbesar Tahun Ini, CIMB Octo dan Jenius Pimpin Daftar
-
5 Aplikasi Investasi Terbaik di Indonesia untuk Pemula
-
Paket RoaMAX Umroh dari Telkomsel: Nelpon & Internetan di Tanah Suci Jadi Makin Mudah