SuaraSumsel.id - Aksi perampokan bersenjata api mengguncang Desa Keban I, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebanyak delapan orang pelaku menyatroni rumah seorang warga bernama Maspar dan menggondol uang serta emas dengan total kerugian mencapai Rp800 juta.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol. M Anwar Reksowidjojo mengungkapkan bahwa polisi telah menangkap empat dari delapan pelaku namun empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
"Delapan orang terlibat dalam perampokan ini, empat sudah kami tangkap dan empat lainnya masih buron," ujar Kombes Anwar.
Dalam aksinya, para pelaku menggunakan empat sepeda motor untuk mendatangi rumah korban. Mereka berpura-pura menjadi pelanggan yang ingin berbelanja di toko milik Maspar.
Begitu mendapat kesempatan, para pelaku langsung merangsek masuk dan mengancam istri serta anak korban dengan senjata api rakitan.
Korban tak berdaya ketika para pelaku membawa kabur uang tunai Rp400 juta dan emas 50 suku, dengan total kerugian sekitar Rp800 juta.
Polisi berhasil menangkap empat pelaku berkat penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan Subdit III Jatanras, Satreskrim Polres Muba, dan Polsek Sanga Desa. Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa keempat pelaku ini juga terlibat dalam kasus perampokan serupa di Jambi dan Sumatera Barat.
Saat ditangkap, polisi menemukan barang bukti berupa tiga pucuk senjata api rakitan, satu sepeda motor, handphone, dan uang tunai Rp1 juta yang tersisa dari hasil perampokan.
Empat pelaku lainnya yang masih buron telah teridentifikasi dan kini menjadi target operasi kepolisian. Polda Sumsel terus memburu para pelaku yang masih berkeliaran dan diperkirakan berada di luar wilayah Sumatera Selatan.
Baca Juga: Kawasan Hidrologi Gambut Sembilang Dangku Jadi Model Pengelolaan Hutan
"Kami sudah mengantongi identitas empat buronan dan akan terus memburu mereka hingga tertangkap," tegas Kombes Anwar melansri ANTARA.
Kasus ini menjadi perhatian serius kepolisian, mengingat para pelaku tergolong komplotan perampok lintas provinsi yang berbahaya.
Berita Terkait
-
Kawasan Hidrologi Gambut Sembilang Dangku Jadi Model Pengelolaan Hutan
-
Cuaca Sumsel Hari Ini: Waspada Hujan Petir di OKI dan Musi Banyuasin!
-
Rampok Bersenjata Api Serang Toko Kelontong di Muba, Kerugian Ratusan Juta
-
Radio Gema Randik Muba Hadirkan Aplikasi Streaming: Hiburan Tanpa Batas
-
Dibawa Pakai Rubicon, Mas Kawin Rp 1 Miliar di Sekayu Curi Perhatian Warganet
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Mulai 13 September, Palembang Kini Punya Rute Langsung ke Malaysia Bersama Malindo Air
-
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Raih 3 Penghargaan Internasional
-
Kolaborasi BRI dan Kementerian, Wujudkan Balai Latihan Kerja untuk Warga Binaan Nusakambangan
-
Ngeri! Anak Kandung Gorok Leher Ibu di OKU Timur, Warga Geger Saat Mengetahui Motifnya
-
Sumsel Dipuji Ketum KORPRI Nasional: Tuan Rumah PORNAS XVII 2025 yang Paling Siap