SuaraSumsel.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya Palembang mengungkapkan semakin banyak los pasar tradisional yang kosong tanpa penyewa. Dari sekitar 2.400 los yang dikelola, lebih dari 1.000 los tidak terisi. Kondisi ini menyebabkan pendapatan daerah dari sektor retribusi pasar menurun drastis.
Kekosongan ini hampir merata di 20 pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya Palembang. Direktur Utama Perumda Pasar Palembang Jaya, Dedi Siswoyo mengatakan tren sepinya pasar tradisional semakin terasa sejak pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih meskipun kehidupan sudah kembali normal.
“Hampir merata (lost kosong), di 20 pasar tradisional yang dikelola Perum Pasar Jaya, hampir ada lost-lost kosong. Data terakhir kami (Perumda Pasar), ada lebih dari 1.000 yang kosong dari sekitar 2.400 lost yang dikelola,” ujarJaya Dedi Siswoyo, Jumat (14/2/2025).
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mulai mengembangkan pasar digital guna menghidupkan kembali pasar tradisional.
Penjabat Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, menyatakan bahwa perkembangan teknologi harus dimanfaatkan sebagai peluang. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menghadirkan sistem live shopping melalui platform TikTok, menyediakan layanan antar, serta mendirikan ruang khusus bagi pedagang untuk berjualan secara online langsung dari pasar.
Dengan langkah ini, diharapkan pasar tradisional tetap eksis di era digital dan meningkatkan daya saing pedagang lokal.
Cheka menjelaskan pasar digital yang tengah diperkenalkan ini berusaha kembali mengembalikan fungsi pasar tradisional yang bersahabat perkembangan jaman. Pasar digital hadir dengan menyediakan sarana agar pedagang bisa melakukan penjualan di pasar.
“Pedagang selama ini, berdagang di rumah, di ruang tamu, kita berusaha mengembalikan fungsi pasar itu kembali ke pasar tradisional,” ucapnya.
Pasar tradisional di Palembang dikembangkan agar bisa berjualan live online dengan menyiapkan ruangan khusus, meyediakan ragam komoditas hingga jasa antar yang bekerja sama pada perusahaan ekspedisi, JNT. “Saat ini, masih gunakan media sosial TikTok. Perumda menyediakan ruangan khususnya, menawarkan semua komoditas yang ada di pasar, sediakan jasa antar, sampai gudang packing,” ucap Cheka.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG! Cuaca Ekstrem Ancam Palembang dan Sejumlah Wilayah di Sumsel
Apalagi, Cheka juga meyakini saat menjelang Ramadhan akan terjadi permintaan kebutuhan masyarakat.
Pasar digital akan bisa live shopping berlangsung sampai malam hari agar makin mudah mempertemukan pedagang dan pembeli. “Nanti pembeli bisa beli telur, ayam, mi, dengan komoditas yang ada di pasar. Cukup belanja di akun TikTok Perumda Palembang Jaya meski tak datang ke pasar,”ujar Cheka.
Cheka juga yakin, pasar digital juga membuka peluang pedagang bisa makin kompetitif dalam harga, kualitas barang sekaligus pengemasannya. “Jasa antar juga nanti bisa lebih murah. Saat ini kita masih kaji sejumlah ketentuannya. Sampai saat peresmian, pedagangnya masih gratis untuk berjualan online di pasar digital karena Pemerintah pun bisa mengelola transaksi di pasar digital menjadi pendapatan daerah,” ungkap Cheka.
Perwakilan pemasaran J&T Palembang, Fikri di kesempatan peresmian pasar digital memastikan ongkos antar dikenakan tarif standar paling mahal Rp 9 ribu-Rp 10 ribu dengan jangkauan seluruh kota Palembang. “Tapi juga ada belanja, akan potongan dari aplikasi TikToknya,” katanya.
Fikri memastikan untuk sementara barang yang diangkut dalam bentuk sembako kering. Untuk sembako dalam bentuk basah, seperti ikan, ayam, dan lainnya dikembalikan kepada pedagang agar bisa mengemasnya dengan rapi. “Karena i TikTok juga ada standar angkut barang, agar tidak rusak dalam perjalanan,” ungkapnya.
Salah satu pedagang Yokib mengakui tawaran mengenai pasar digital ini cukup menarik. Dia mengakui selama ini belum pernah mencoba berjualan langsung di TikTok, maupun media sosial lainnya. Hal tersebut karena belum ada pengetahuan banyak mengenai penggunaan aplikasi tersebut. “Semoga membantu, karena saat ini belum pernah paham bagaimana jualan online, ada keranjang kuning dan lain-lain itu belum mengerti,” akunya.
Berita Terkait
-
Menko Zulhas Sebut Harga Minyak Curah di Medan Mahal
-
Tinjau Pasar Sei Sikambing, Menko Zulhas Sebut Harga Daging Sapi di Medan Paling Murah se-Indonesia
-
Pemkot Medan Gelar Pasar Murah Jelang Imlek 2025, Ini Lokasinya
-
Sambut Nataru, Asian Agri Gelar Pasar Murah Minyak Goreng di Sumut
-
Lokasi Pasar Murah Pemkot Medan hingga 21 November 2024, Minyak Goreng 2 Liter Hanya Rp 31 Ribu
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Salomon vs Hoka: Sepatu Chunky Paling Hits, Mana yang Bikin Langkahmu Lebih Keren?
-
Kronologi Brutalnya 9 Anggota TNI Keroyok Kades OKI: Dari Sapaan Baik-Baik Jadi Aksi Pukulan
-
Deretan Fakta Aksi Brutal 9 Anggota TNI terhadap Kades OKI: Dari Niat Baik Jadi Petaka
-
Sunscreen Powder & Spray: Cara Praktis Re apply Tanpa Merusak Makeup
-
Harvey Moeis Dipenjara, Sandra Dewi Malah Lawan Balik Kejagung