SuaraSumsel.id - Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, permen dan kue keranjang memiliki makna simbolis yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa. Kedua hidangan ini tidak hanya menjadi sajian khas, tetapi juga mengandung doa dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.
Di Palembang, masyarakat nan merayakan imlek pun sudah berburu kue keranjang dan permen menjelang perayaan imlek, 28 Januari 2025.
Di Toko Cahaya Rezeki misalnya, ramai dikunjungi pembeli jauh sebelum imlek. Para pembeli mencari sejumlah pernak-pernik menjelang imlek, termasuk kue keranjang dan permen.
"Permen itu maknanya manis, yang berharap sebagai gambaran akan manisnya kehidupan mendatang di tahun yang baru," ujar Sai, salah satu pembeli di toko tersebut.
Melansir sejumlah sumber, permen sering disajikan dalam wadah khusus berbentuk bulat atau segi delapan yang dikenal sebagai tray of togetherness. Bentuknya yang melingkar melambangkan keharmonisan dan persatuan keluarga.
Sementara masing-masing permen pun memiliki makna diantaranya permen manis yang melambangakan kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kemanisan di tahun baru. Permen warna-warni yang merupakan simbol harapan untuk keberagaman rezeki dan keberuntungan.
Sedangkan permen wijen atau kacang juga menggambarkan kelimpahan dan kesuburan.
Untuk kue keranjang atau dikenal dengan makna Nian Gao yang dalam bahasa Mandarin merupakan makanan khas yang wajib hadir saat Imlek. Kue ini berbahan dasar tepung ketan dan gula merah, dengan tekstur lengket dan rasa manis.
Sementara makna kue keranjang mirip dengan frasa yang berarti naik lebih tinggi setiap tahun dengan penyebutan nian nian gao sheng.
Baca Juga: Berburu Promo Imlek di Palembang: Makan Malam Sampai Paket Menginap Spesial
Makna kalimat itu ialah doa agar keluarga mengalami peningkatan dalam rezeki, karier, atau kehidupan secara umum.
Tekstur lengket kue keranjang melambangkan eratnya hubungan antaranggota keluarga, yang diharapkan tetap terjaga sepanjang tahun.
Kue keranjang sering digunakan dalam upacara sembahyang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, sekaligus simbol rasa syukur atas berkah yang telah diterima.
Permen dan kue keranjang bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari tradisi yang mempererat hubungan keluarga dan menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya. Dengan menyajikan keduanya, keluarga Tionghoa berharap membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan keharmonisan di tahun yang baru.
Berita Terkait
-
Berburu Promo Imlek di Palembang: Makan Malam Sampai Paket Menginap Spesial
-
Harga Cabai Merah Tembus Rp80.000 per Kilogram di Palembang, Ini Penyebabnya
-
Perayaan Imlek di Palembang: Pesona 10 Klenteng Bersejarah Penuh Tradisi
-
Kebijakan Publik di Palembang Jadi Sorotan, Diskusi Ungkap Strategi Lawan Korupsi
-
Detik-detik Kecelakaan di Tol Lampung-Palembang, Suzuki Ertiga Hantam Truk
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP 5G Samsung di Bawah Rp 4 Juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Sri Mulyani: Dampak Digitalisasi!
Terkini
-
Kerja di Eropa dari Palembang? Job Fair Ini Buka Lowongan Gaji Euro ke Polandia
-
5 Fakta Mengerikan Kebakaran 1 Ulu Palembang: Dari Lorong Sempit Hingga Duka 77 Jiwa
-
Samba vs Palermo: Duel Sepatu Klasik yang Kembali Viral, Pilih Mana?
-
7 Gaya Outfit Simple Tapi Tetap Stylish untuk Aktivitas Harian
-
5 Warna Sepatu Netral yang Mudah Dipadukan dengan Pakaian Apa Saja