Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 24 November 2024 | 08:41 WIB
Pendaki dilarang mendekat kawah Gunung Dempo radius 1 km. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Gunung Dempo di Pagaralam kembali mengguncang Sumatera Selatan! Erupsi yang terjadi pada Sabtu (23/11) pukul 13.38 WIB ini memuntahkan kolom abu setinggi 200 meter, menghebohkan warga sekitar. Meski statusnya masih Waspada, ancaman bahaya erupsi freatik dengan radius 1 kilometer dari kawah utama tak bisa dianggap remeh. Kejadian ini menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebutkan kolom abu erupsi teramati setinggi 200 meter di atas puncak dengan arah condong ke utara.

“Tanggal 23 November 2024 pukul 13.38 WIB terjadi erupsi di Gunung Dempo dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Sabtu (23/11/2024)

Dia menjelaskan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mikrometer dan durasi lebih kurang empat menit.

Baca Juga: Waspada! Aktivitas Vulkanik Gunung Dempo Meningkat, Pendaki Dilarang Mendekat Radius 1 KM

“Pasca kejadian erupsi hingga pukul 15.00 WIB tidak terekam kegempaan maupun aktivitas yang signifikan,” ujarnya menjelaskan.

Badan Geologi mencatat perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dempo hingga periode 1–22 November 2024. Berdasarkan hasil pengamatan visual periode 1–22 November 2024 adalah gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 18–28 Celcius.

Pengamatan kegempaan tanggal 1–22 November 2024 melalui jaringan seismik Gunung Dempo terdiri dari 15 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Vulkanik Dangkal, 5 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa skala II MMI, 11 kali gempa Tektonik Jauh, dan 20 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0,5–3 mikrometer, dominan 1 mikrometer.

Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa lontaran material dari kawah utama melanda wilayah dengan radius 1 km dari pusat erupsi. Hujan abu tipis akibat erupsi dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Baca Juga: Waspada! Kawah Gunung Api Dempo Mengeluarkan Gas Berbahaya, Pendakian Ditutup

Melansir ANTARA, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Dempo masih berada pada level 2 atau waspada.

Masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan tidak mendekati dan bermalam (berkemah) di pusat aktivitas kawah Marapi-Gunung Dempo dalam radius satu kilometer, serta arah bukaan kawah sejauh dua kilometer ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

Masyarakat sekitar Gunung Dempo diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Dempo, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui halaman web https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id, dan https://geologi.esdm.go.id.

Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Dempo di Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatra Selatan atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

“Tingkat aktivitas Gunung Dempo akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” kata Wafid

Load More