SuaraSumsel.id - "Kami ingin diberi penguatan. Apakah setiap siswa harus menguasai matematika? Bukankah setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda?" Pertanyaan itu muncul ketika briefing sebelum pelaksanaan asesmen hitung dasar intuitif di SMAN Sumatera Selatan, yaitu dengan menggunakan aplikasi ToSM (Test of Second Mathematics).
Mendapatkan pertanyaan itu, Ahmad Thoha Faz, seorang alumni Teknik Industri ITB selaku penemu ToSM Matematika Detik menjelaskan jika tidak semua siswa perlu belajar matematika serumit logaritma dan trigonometri.
"Karena tidak semua berbakat dalam matematika. Namun, setiap seharusnya menguasai hitung dasar intuitif. Apa itu? Operasi tambah, kurang, kali dan bagi yang paling sederhana, yang begitu sederhana sehingga seharusnya dapat dijawab secara intuitif alias tidak lebih dari 2 detik. Cakupan ToSM dibatasi sangat ketat hanya dalam operasi hitung intuitif," ujarnya menjelaskan.
Menurut Thoha, hitung dasar intuitif seharusnya dikuasai oleh siapapun, sama seperti baca tulis dasar.
Baca Juga: Prestasi Membanggakan, Bank Sumsel Babel Peroleh Peringkat idA+ PEFINDO
Thoha, pria asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, secara khusus diundang oleh Ikatan Alumni ITB dan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan nan sedang memulai gerakan "Sumatera Selatan Berantas Gagap Hitung" selama 3 hari secara berurutan.
Asesmen hitung dasar intuitif dengan aplikasi ToSM di SMAN Sumatera Selatan sebagai kegiatan penutup.
SMAN Sumatera Selatan telah menghimpun siswa terbaik dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan, dipilih oleh Dinas Perpustakaan karena diharapkan sebagai lokomotif gerakan Sumatera Selatan Berantas Gagap Hitung.
Dengan kecerdasan dan kedisiplinan mereka tersebut diharapkan SMAN Sumatera Selatan menjadi sekolah pertama di Sumatera Selatan yang memiliki tingkat gagap hitung sebesar nol persen.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Minat Baca Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, Amir Sutisna berharap agar ilmu yang diperoleh akan mampu ditularkan guna semangat berantas gagap hitung.
Baca Juga: Gagap Hitung, Masalah Besar Tidak Bertuan, Adakah Solusinya?
"Ketika pulang, kalian dapat menularkan ilmu dan semangat berantas gagap hitung kepada adik-adik kalian di kampung kalian masing-masing," katanya.
Asesmen diikuti 106 siswa dari kelas X, XI dan XII, dipimpin oleh Jauhari Efendi dari Ikatan Alumni ITB Sumatera Selatan dan disaksikan oleh sejumlah guru.
Acara berlangsung sekitar 1,5 jam penuh semangat, meski banyak siswa yang masih harus berjuang membebaskan diri dari gagap hitungnya.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Pendidikan Haikal Hassan, Anak Teknik yang Kini Menjabat Kepala Jaminan Produk Halal
-
Siapa Yassierli? Guru Besar ITB yang Diangkat Menjadi Menteri Ketenagekerjaan
-
Daftar Profesor yang Masuk dalam Bursa Calon Menteri Prabowo
-
Tak Lagi Wajib, Program Kerja Paruh Waktu di ITB Jalan Terus, Apa Kata Mahasiswa?
Terpopuler
- Netizen Ramai Serukan Boikot Rumah Makan Padang Berlisensi IKM, Andre Rosiade: Jaga Cita Rasa
- Usai Bongkar Borok Paula Verhoeven, Satria Mulia Ngaku Sempat Mau Dibayar Baim Wong Rp 1 Miliar
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Dulu Tuding Paula Verhoeven Ani-Ani, Satria Mulia Kini Sebut Istri Baim Wong Hanya Dimanfaatkan Nico
- Cinta Laura Kritik Artis Bawa 7 Asisten Sok Jadi Tuhan, Sindir Siapa?
Pilihan
-
Anak Buah Pimpinan MPR Dikabarkan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia
-
Derbi Indonesia! Duel Samuel Silalahi vs Julian Oerip di UEFA Youth League
-
Buku Gibran The Next President Bikin Geger Publik, Said Didu: Ini Keinginan yang Sedang Dipersiapkan
-
Bos Apple Kesal Usai Prabowo Larang Penjualan iPhone 16, Kini Tak Mau Menyebut Indonesia
-
Harga Emas Antam Mulai Naik, Hari Ini Jadi Rp1.543.000/Gram
Terkini
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi
-
Modus Baru TPPO di OKU, Dua Wanita Muda Jadi Tersangka, Korban Baru 15 Tahun
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Gunakan BRImo Fitur Transfer Internasional Agar Bisa Dapatkan Hadiah Seru Terus!