SuaraSumsel.id - Sejumlah artefak dan barang arkeologi di kantor BRIN Sumatera Selatan (Sumsel) mendadak dibawa ke Pulau Jawa. Hal ini dibenarkan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB).
Mereka pun memprotes pemindahan ratusan barang artefak dan barang arkeologi dari BRIN ke Pulau Jawa tersebut. Ketua AMPCB Vebri Al-Lintani menyesalkan tindakan tersebut.
"Kami ingin komunitas ingin mengetahui alasannya karena benda-benda itu aset Sumsel. Seharusnya barang arkeologi ditemukan masa kemerdekaan harusnya tetap di Sumsel tapi menjadi aset kekayaan daerah," ujarnya saat mendatangi kantor BRIN Sumsel semalam.
Dia pun menyesali mengenai kejelasan informasi memindahkan barang-barang artefak pada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah VI Sumsel.
Baca Juga: Cik Ujang
"Menurutnya karena ingin diselematkan, karena di kantor BRIN tidak memadai menyimpan barang arkeologi tersebut sehingga dipindahkan ke pusat," ucapnya menjelaskan.
Vebri mengungkapkan sebagai komunitas yang peduli dengan cagar budaya berharap barang arkeologi Sumsel harus tetap berada di Sumsel sebagai aset daerah.
"Kita juga melihat komitmen pemerintah daerah menjaga barang arkeologi Sumsel dan cagar budaya sangat lemah. Kalau mau kit barang arkeologi ditampung di Sumsel karena banyak museum seperti mùseum Balaputra Dewa, Museum SMB II,Museum TPKS dan Museum tekstil dan daerah banyak juga museum yang kondisinya kosong," ucapnya.
”Kita ingin ada dialog antara komunitas peduli cagar budaya dengan pemerintah daerah terkait benda-benda bersejarah milik Sumsel tersebut," imbuhnya.
Anggota AMPCB Kemas Ari Panji menambahkan jika juga mengharapkan adanya klarifikasi dari BRIN pusat terkait tindakan ini.
Baca Juga: Ombudsman Sumsel Bongkar Dugaan Ketidaktransparanan PPDB di Palembang
Suara.com masih berupaya mengkonfirmasi peristiwa ini ke BRIN Pusat.
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Inggris Tak Mau Pulangkan Artefak Bersejarah Indonesia, Fadli Zon: Banyak di British Museum dan British Library!
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Museum Gajah: Lebih dari Sekedar Museum Tertua di Asia Tenggara
-
Prabowo Bentuk Kemendiktisaintek, Nasib BRIN Menggantung
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera