Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 21 Maret 2024 | 21:15 WIB
Petugas melakukan pemadaman di titik api yang terjadi kebakaran hutan. Beralih ke musim kering, belasan titik api muncul di Sumsel. [Antara]

SuaraSumsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menemukan 14 titik panas di wilayah itu per tanggal 20 Maret 2024.

Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana mengatakan berdasarkan data aplikasi Songket tercatat jumlah titik panas di Sumsel sebanyak 14 titik.

Titik panas itu terjadi di lahan non-gambut, bukan di wilayah gambut dan ditemukan di Muara Enim sebanyak tujuh titik, OKU Selatan dan Lahat, masing-masing dua titik, serta Musi Rawas Utara (Muratara) dan Empat Lawang masing-masing satu titik.

Pihaknya tidak menaikkan status siaga mengingat hampir seluruh wilayah masih mengalami hujan dengan intensitas ringan-lebat.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Sumsel Sampaikan 7 Rekomendasi Agar Karhutla Tak Terulang Setiap Tahun

"Kondisi Sumsel berbeda dengan Riau yang sudah menaikkan statusnya menjadi siaga. Daerah pesisirnya sudah jarang hujan meskipun di wilayah lain masih ada hujan,” katanya.

Untuk menaikkan status siaga, katanya, setidaknya harus ada dua daerah yang telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

BMKG sudah menyampaikan laporan jika musim kemarau telah tiba bisa berdampak pada karhutla.

"Saat ini kami belum menaikkan status siaga sebab masih ada hujan di Sumsel. Namun, kesiapsiagaan penanganan karhutla harus selalu kami lakukan agar bisa diantisipasi lebih dini dan cepat," kata Iqbal. [ANTARA]

Baca Juga: Achmad Yakub: Cegah Karhutlabun Butuh Kolaborasi Melibatkan Petani di Sumsel

Load More