SuaraSumsel.id - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang sekaligus sejumlah jurnalis di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menandatangani deklarasi Jurnalis Bukan Jurkam.
Hal ini guna memegang teguh independensi sekaligus mewujudkan jurnalisme berkualitas, dalam proses peliputan Pemilu 2024 yang akan datang.
Deklarasi "Jurnalis Bukan Jurkam" ini, diikuti dan ditandatangani oleh sejumlah perwakilan dari PWI Sumsel, AJI Palembang, IJTI Sumsel, PFI Palembang, IWO Sumsel, FJP Sumsel, JMSI Sumsel, SMSI Sumsel, Akademisi Universitas Sriwijaya, Stisipol Candradimuka, dan Forum Komunikasi Pers Mahasiswa Sumsel.
Deklarasi ini merupakan bagian dari tanggung jawab pers sebagai pilar demokrasi dan kontrol sosial yang sudah diamanatkan oleh undang-undang.
Baca Juga: Sumsel Miliki 28 Persen Kawasan Mangrove Sumatera, Berikut Fungsinya
Para deklarator jurnalis bukan jurkam ini, merupakan peserta training Mis-Disinformasi yang digelar AJI Kota Palembang atas dukungan dari AJI Indonesia dan Google News Initiative.
"Deklarasi ini juga merupakan komitmen jurnalis dan pewarta di kota Palembang untuk mencerdaskan masyarakat, seiring peningkatan kemampuan dan pemahaman jurnalis mengenai gangguan informasi yang muncul menjelang dan saat pemilu," kata Ketua AJI Palembang, Fajar Wiko.
Training berlangsung selama dua hari yang dilatih oleh Zainudin Muda dari Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gajah Mada dan Nurika Manan dari AJI Indonesia.
Dalam proses kerja peliputan yang dilakukan oleh jurnalis, menurut Zainuddin acapkali muncul gangguan informasi yang selama ini hanya dikenal dengan istilah hoaks.
Nurika Manan, salah satu trainer dari AJI Indonesia menjelaskan bagaimana kemudian jurnalis juga bertugas menangkal informasi dan bertanggung jawab dalam pemberitaan yang dilakukan.
Baca Juga: Pemilihan Ketua KONI Sumsel Memanas, Berujung Aklamasi: Yulian Gunhar Terpilih
Sebab, bukan tidak mungkin menurutnya informasi yang salah itu muncul dari mana saja, seperti dari pejabat pemerintahan, aparat penegak hukum, ataupun narasumber pemberitaan.
"Gangguan informasi ini akan banyak sekali muncul menjelang pemilu, utamanya juga akan muncul di sosial media. Sehingga jurnalis dibekali sejumlah kemampuan melalui training mis-disinformasi ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
-
Otak Pemerkosa yang Bunuh Siswi SMP di Palembang Divonis Ringan, Keluarga Korban Kecewa
-
Gilir Siswi SMP yang Jasadnya Dibuang ke Kuburan Cina, Eksepsi 4 ABG Pembunuh AA Ditolak Hakim, Apa Alasannya?
Tag
Terpopuler
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Daftar 7 Artis Indonesia dan Selebgram Terseret Kasus Judi Online: Dari Wulan Guritno hingga Gunawan Sadbor
Pilihan
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
-
Anak Buah Pimpinan MPR Dikabarkan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia
-
Derbi Indonesia! Duel Samuel Silalahi vs Julian Oerip di UEFA Youth League
Terkini
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi
-
Modus Baru TPPO di OKU, Dua Wanita Muda Jadi Tersangka, Korban Baru 15 Tahun