SuaraSumsel.id - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) (Persero) berkeinginan terus meningkatkan investasi angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan. KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumbagsel pada 2027 sebesar 105 MTPA (Metric Tones Per Annum).
Saat ini, kapasitas lintasnya adalah 53 MTPA. Berikut kapasits angkut batu bara di Sumbagsel sejak tahun 2020 sampai 2027.
Pada tahun 2020, KAI mengangkut 32,6 juta ton batu bara. Pada 2021 sebesar 38,3 juta ton, dan pada 2022 sebesar 45,4 juta ton.
Setahun ini, pada 2023 hingga bulan Oktober, KAI telah mengangkut 41,9 juta ton batu bara yang selanjutnya pada tahun 2027 ditargetkan meningkat sebesar 84,1 juta ton
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan, Komunitas Nelayan Pesisir Sumsel Gelar Pelatihan Membuat Ikan Asin Rumahan
“Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan sangat penting, karena pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efesien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya. Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara kami,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan persnya kepada Suara.com, Jumat (3/11/2023).
Guna memastikan perkembangan investasi tersebut sesuai target, manajemen KAI melakukan peninjauan di titik-titik vital angkutan batu bara seperti Stasiun Kertapati - Palembang , Stasiun Muara Enim , Stasiun Sukacinta , Stasiun Merapi serta Balai Yasa Lahat pada Kamis (2/11).
Pengembangan angkutan batu di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor termasuk prasarana dan sarana. Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan.
Beberapa sektor prasarana saat ini yang sudah selesai dikerjakan yaitu Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY), menghidupkan Stasiun Merapi dan CY, pembangunan persinyalan Elektrik antara Stasiun Muaraenim - Stasiun Prabumulih X6, Double Track antara Stasiun Tigagajah – Stasiun Lubukbatang, dan pembangunan jalur I overcaping mesin bubut Stasiun Simpang.
Didiek menambahkan bahwa proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan / Lampung dan Prabumulih - Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020. Sehingga KAI akan berkomitmen bersama stake holders lainnya menyelesaikan Proyek Strategis Nasional ini dengan sebaik -baik nya
Baca Juga: Program GMC Sumsel Dorong Kemandirian Ekonomi Pelaku UMKM di Palembang
Adapun pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian di antaranya penataan prasarana pendukung seperti loading unloading batubara pada lintas dari kertapati sampai dengan lahat, Fasilitas perawatan sarana prasarana perkeretaapian , pembangunan double track lintas tanjung enim - prabumulih - kertapati lengkap dengan Fasilitas Operasi Kereta Api serta rekrut sumber daya manusia secara berkelanjutan dari tahun 2020 sampai dengan 2025
KAI telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong datar dalam kurun tahun 2020 s.d 2022. KAI masih akan mendatangkan lagi lokomotif - lokomotif dan banyak gerbong datar hingga tahun 2027 nanti untuk mengejar target yang telah ditentukan.
“KAI berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan ini akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan perekonomian nasional,” tutup Didiek.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Sebut Suara Rakyat Suara Tuhan, Cawagub Sumsel Riezky Aprilia: Berdosa jika Mainan Suara Tuhan
-
Kisah Juliana, Gadis Suku Anak Dalam Peraih Gelar Sarjana Pertama yang Ingin Menjaga Hutan!
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
-
Profil Endre Saifoel, Mantan Anggota DPR RI Asal Sumbar Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Tambang Batu Bara di Sumsel
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi