Tasmalinda
Senin, 23 Oktober 2023 | 17:41 WIB
Sriwijaya FC. 19 Tahun Perjalanan Sriwijaya FC yang Kini 'Ditinggal' Presidennya [dok official Sriwijaya FC]

SuaraSumsel.id - Klub kebanggan wong kito, Sriwijaya FC kekinian merayakan ulang tahun ke-19 tahun. Tepat tanggal 23 Oktober 2023, klub yang kekinian diasuh oleh pelatih Muhammad Yusup Prasetyo masih mencari calon presidennya.

Presiden Sriwijaya FC sebelumnya Hendri Zainuddin mengundurkan diri setelah kasus korupsi di tubuh KONI Sumsel tengah menjeratnya. Berulang tahun hari ini, berikut perjalanan Sriwijaya FC yang memiliki tiga kelompok suporter.

Sriwijaya FC mencatat perjalanan panjang sebagai klub profesional yang awal perjalannya berasal dari sebuah klub Persijatim, Jakarta Timur.

Persijatim berdiri pada tahun 1976 sebagai Perserikat sepak bola di Jakarta Timur. Selama 11 tahun dari tahun lahir tersebut, Persijatim memulai kompetisi Perserikat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1987.

Baca Juga: Alumni Kampus Pendukung Capres Dan Cawapres 2024 Mulai Bermunculan di Sumsel

Persijatim mampu promosi dari Kompetisi Perserikat 1987 atau Divisi II menuju Divisi I Perserikat 1988. Sayangnya, keberhasilan Persijatim tidak seharum klub kebanggan Jakarta lainnya, seperti Persija.

Persijatim tersisih dari perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. 

Di tahun 2001 Persijatim mencoba beralih haluan dengan memboyong home base pindah ke Solo sehingga mengubah nama klub menjadi Persijatim Solo FC.

Group 1 Klasemen Pulau Sumatera [dok Sriwijaya FC]

Tiga tahun berjalan di Solo, kiprah Persijatim Solo FC berakhir di tahun 2004 karena diambil alih oleh Pemprov Sumsel saat Gubernur Syahrial Oesman.

Pengambilalihan tidak lain guna memanfaatkan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya yang telah dibangun untuk menyambut PON XVI agar tidak terbengkalai.

Baca Juga: Pj Gubernur Agus Fatoni Pastikan Stok Beras di Sumsel Tersedia Hingga Maret 2024

Pada tanggal 23 Oktober 2004 dijadikan sebagai hari berdiri Sriwijaya FC secara resmi. 

Kemenangan perdana Sriwijaya FC pada tahun 2008. Klub kebanggaan masyarakat Sumsel berhasil menyabet juara Liga Djarum Indonesia. 

Di tahun yang sama, Sriwijaya FC juara Piala Indonesia atau Copa Indonesia. Keberhasilan tersebut membuat Sriwijaya FC mendapatkan penghargaan rekor MURI sebagai klub sepakbola pertama di Indonesia meraih double winner di satu musim.

Di musim 2009, Sriwijaya FC kembali memboyong juara Piala Indonesia untuk kedua kalinya. Tidak berhenti di situ, pada musim 2010 Sriwijaya FC juga menyambet Piala Indonesia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

Masih di tahun 2010, Sriwijaya FC menjuarai pertandingan Inter Island Cup dan Community Shield.

Berselang dua tahun, tepatnya tahun 2012 Sriwijaya FC kembali meraih juara Liga Indoensia dan Inter Island Cup. Di tahun-tahun ini, Sriwijaya FC terus mengukir prestasinya.

Kemenangan berlanjut di tahun berikutnya, 2013. Klub Laskar Wong Kito berhasil meraih juara dalam Liga Indonesia U-21.

Ilustrasi Singa Mania, suporter Sriwijaya FC

Keberhasilan menjadi juara tidak berpihak pada Sriwijaya FC di tahun 2014. Klub sepakbola itu hanya mampu bertahan di Runner Up dalam perebutan Piala Surya Citra Media Cup.

Pada tahun 2015, Sriwijaya FC hanya membawa pulang piala Runner Up Surya Citra Media Cup dan Piala Presiden. Pada pertandingan Piala Gubernur Sumsel, Sriwijaya FC menyambet piala juara.

Di tahun 2016 dalam Piala Bhayangkara, Sriwijaya FC hanya berada di peringkat ketiga.

Di tahun yang sama, Sriwijaya FC meraih peringkat keempaat dalam Piala Gubernur Kalimantan Timur.

Berselang dua tahun, titik balas dendam berhasil dilakukan Sriwijaya FC dengan meraih juara dalam Piala Gubernur Kaltim.

Di tahun 2018 pula Laskar Wong Kito hanya berhasil meraih peringkat ketiga Piala Presiden.

Sriwijaya FC mengalami degradasi atau turun kasta ke liga 2 yang menempati peringkat 17 pada akhir liga 1 di tahun 2018. Pada musim liga 2 tahun 2021, Sriwijaya FC hanya bertahan di 8 besar. 

Pada pertandingan tersebut membuat Sriwijaya FC gagal melaju ke semifinal sehingga mencoba bertanding lagi di musim liga 2 tahun 2022.

Kekinian, Sriwijaya FC pun masih berada mengarungi liga 2 laga musim tahun 2023/2024. 

Sriwijaya FC pun kini tengah mencari calon Presidennya. Dua sosok yang kekinian disebut tertarik pada jabatan bergengsi tersebut ialah pengusaha batu bara, Abraham Busro.  Selain itu, mantan Dirut PT Semen Baturaja, Bakti Setiawan.

Abraham Busro ialah pengusaha kelahiran Sumatera Selatan (Sumsel) ini, memang cukup terkenal di dunia olahraga, seperti sepakbola dan balap.

Sriwijaya FC latihan di stadion Bumi Sriwijaya FC [dok Sriwijaya FC]

Dia pernah jadi pebalap juara nasional kelas Euro 2000 Novice ETCC tahun 2017. Sementara putranya, Naufal Rafif Busro yang juga pembalap mobil juara nasional ITCR 1200 dan juara nasional Drifting 2022. 

Akrab dengan panggilan Pak Abe, ia seorang pengusaha batu bara sekaligus pengelola jalan dan dermaga pelabuhan khusus di Sumsel.

Kekinian, Pak Abe merupakan Direktur PT Energate Prima Indonesia, atau PT EPI. Dia sempat memberikan bonus kepada Sriwijaya FC saat menang menjamu Sada Sumut FC, laga kick off liga II pada musim tahun ini.

Sosok lainnya yakni Bakti Setiawan, ia pernah menjadi Dirut PT Semen Baturaja sampai pada tahun 2007. Dia peraih penghargaan Satya Lencana sebanyak dua kali yakni pada tahun 1997 dan 2002.

Dia sempat menjadi Wakil Direktur PT Sriwijaya Markmore Persada (2011-2018) yang merupakan penggagas proyek jalan tol Kapal Betung.

Namanya juga tidak asing lagi di Sriwijaya FC, ia pernah menjadi ketua Harian dan penggagas klub kesayangan wong kito ini.

Pertandingan Sriwijaya FC kontra PSPS Riau di Gelora Sriwijaya Palembang [dok Sriwijaya Official]

Ia pun menjabat Dirut PT Sumber Alam Makmur Utama, yakni Pemegang IUP Batubara Kabupaten Banyuasin, Sumsel  selama enam tahun, yakni 2010-2016.

Manajer Sriwijaya FC, Hendriansyah sebelumnya memastikan jika proses pencarian Presiden Sriwijaya FC masih dalam pembahasan.

"Kami sedang mengupayakan hal tersebut," ujarnya kepada Suara.com, Rabu (9/10/2023).

Load More