SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan (Sumsel) tengah mengalami puncak musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan mengungkapkan jika teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan di Sumsel dinilai tak maksimal.
Hal ini terlihat dari jumlah awan penghujan yang muncul saat modifikasi cuaca tersebut.
"Hari ini TMC tidak dapat dilakukan karena tidak ditemukan adanya awan penghujan, sehingga pesawat berjenis Caravan untuk pelaksanaan TMC hanya disiagakan hingga terpantau adanya awan penghujan," ungkap Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori
Berdasarkan data yang dihimpun BPPD Sumsel per 13 Agustus 2023, tercatat seluas 30 hektare (ha) lahan terbakar di OKI. Sepanjang bulan Agustus, OKI telah terpantau terjadi karhutla nan cukup luas.
Baca Juga: Kekeringan Sumsel Meluas, Kualitas Udara Cenderung Memburuk
Kebakaran hutan dan lahan di OKI merupakan dampak El Nino yang sudah terjadi kekeringan di lahan gambut OKI. Kebakaran hutan dan lahan di daerah ini juga disebabkan tidak ada hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir.
"Kami membantu waterboombing dengan helikopter untuk memadamkan kebakaran, karena sejumlah titik lokasi sulit diakses tim darat,” terang ia.
BPPD Sumsel juga mencatat titik panas (hotspot) per 14 Agustus 2023 berjumlah sebanyak 405 titik , dengan rincian 10 titik di OKI, sembilan titik di Musi Banyuasin, enam titik di Musi Rawas, empat titik di Ogan Ilir, tiga titik masing-masing di Musi Rawas Utara dan Lahat, serta masing-masing satu titik di Banyuasin, Empat Lawang dan Muara Enim.
“Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari total titik panas di bulan-bulan sebelumnya,” kata Ansori.
Kepala BPBD OKI Lestiadi mengatakan tahun 2023 menjadi tahun dengan musim kemarau kering dan siklus empat tahunan di wilayah Kabupaten OKI.
Baca Juga: PAN Sumsel Ngotot Erick Thohir Cawapres Prabowo Subianto: Cak Imin Kurang Dekat NU
“Saat ini titik api di OKI ini mayoritas terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, Pampangan, Cengal, Sungai Menang, dan Air Sugihan,” sambungnya.
Berita Terkait
-
Modifikasi Cuaca Kembali Dilakukan Jelang Lebaran, Habiskan Rp200 Juta per Sekali Operasi
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Modifikasi Cuaca di Jakarta Berakhir, Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi
-
Hujan Deras Masih Guyur Jakarta, Modifikasi Cuaca Masih Berlanjut
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran