SuaraSumsel.id - Gala Premiere film dokumentar yang berjudul Anna Kumari: Jejak Langkah Maestro Tari Sumsel diputar di Biosko[ CGV Soma, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (18/7/2023).
Dalam karir seorang penari, Anna Kumari dikenal sangat produktif menciptakan tarian. Jumlahnya mencapai 50 tarian yang berhasil didokumentasrikan.
Bernama lengkap Masayu Anna Kumari memang telah memiliki ketertarikan akan seni dan budaya Sumatera Selatan (Sumsel) sejak kecil. Dalam filnnya, ia menekuni sejumlah kesenian seperti tari, teater, musik, seni suara sampai dengan musikalisasi puisi.
Anna Kumari nan kelahiran 10 November 1945 ini, lahir di keluarga seorang pejuang kemerdekaan. Kekinian ia pun memiliki komitmen terhadap pelestarian seni budaya daerah Sumsel.
Baca Juga: Heboh Video Nakes Puskesmas di Ogan Ilir Sumsel Bugil Dengan Seorang Pria
Sewaktu kecil, Anna Kumari sering diajak orang tuanya menghadiri pernikahan adat Palembang yang menjadi cikal bakal kesukaannya terhadap seni tari hingga saat ini.
Adik dari artis Anwar Fuadi pun kian fokusnya menciptakan dan melestarikan tarian Sumsel. Meskipun dalam kondisi sakit, Anna Kumari di usianya ke-78 ini terlihat tetap semangat.
“Karena itu saya harus sering transfusi darah, saya juga tidak bisa jalan karena kaki patah,” kata Anna Kumari usai menonton Film Dokumenter Anna Kumari di CGV Soma, Selasa (18/7/2023).
“Saya menciptakan 50 tari. Salah satunya Tari Tepak Keraton dan Tari Selendang Mayang. Seni tari ini tidak berdiri sendiri tapi berhubungan erat dengan seni lainnya,” katanya.
Kesukaan terhadap tari pun menghantarkannya untuk membuka industri kain songket dengan memperkerjakan 50 orang pengangguran dan putus sekolah di sekitar rumahnya di Seberang Ulu Palembang.
Baca Juga: Pendaftaran Komisioner KPU Sumsel 2023-2028 Dibuka, Berikut Tahapan Seleksinya
Karena kecintaannya kepada seni, Anna Kumari mendapat Upakarti dari Presiden Republik Indonesia (RI) Soeharto pada tahun 1993. Selain itu, selama delapan tahun Anna Kumari selalu mengadakan tarian massal yang diikuti oleh 300 anak dari setiap kecamatan di Palembang.
Berita Terkait
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran
-
Update Harga Emas Pegadaian Kamis: Semua Jenis Kompak Meroket
-
Bagikan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham, BRI Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025