SuaraSumsel.id - Penyelidikan atas kasus dugaan gratifikasi sekaligus pencairan deposito dan uang hibah KONI Sumsel terus dilakukan tim penyidik Kejaksaan Tinggi Sumsel. Kasus deposito dan pencairan yang bersumber dari APBD Sumsel tahun 2021.
Penyidik Kejati memeriksa tiga orang saksi yakni SR selaku Ketua Panitia Cabor Biliar, HR selaku Ketua Panitia Cabor Woodball dan MWY sebagai ketua panitia cabor bola tangan. Ketiga saksi diperiksa di lantai enam gedung Kejati Sumsel.
“Ada tiga saksi diperiksa yakni inisial SR selaku Ketua Panitia Cabor Biliar, HR ketua panitia cabor Woodball dan MWY ketua panitia cabor bola tangan,” ujar Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari.
Ketiganya masih berstatus saksi yang menjalani pemeriksaan di ruang Jaksa Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Sumsel, di lantai enam Gedung Kejati Sumsel.
Baca Juga: Curhat Suami di Sumsel, Istri Dan Bayi Meninggal Karena Bidan Puskesmas Lamban Merujuk
“Saksi diperiksa karena perkara ini sudah naik tahap penyidikan,” sambungnya.
Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan korupsi di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan.
Saat ini tim penyidik pidsus Kejati Sumsel, masih terus berkoordinasi dengan lembaga Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumsel.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, tim penyidik melakukan penggeledahan di kantor KONI Sumsel, penyidik Pidsus Kejati Sumsel mengamankan dua boks kontainer dan enam dus berkas serta satu flashdisk yang berisikan dokumen guna mencari alat bukti penyidikan kasus dugaan korupsi KONI Sumsel tahun 2021.
Baca Juga: Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel
Berita Terkait
-
Dapoer Duren Palembang, Sajikan Sensasi Durian Sumatera Tanpa Tunggu Musim Panen
-
Terungkap! Pengusaha Sawit di Banyuasin Tewas di Tangan Sepupu: Sudah Niat Merapok Mobil
-
Curhat Suami di Sumsel, Istri Dan Bayi Meninggal Karena Bidan Puskesmas Lamban Merujuk
-
Viral Suami di Muratara Kehilangan Istri dan Anak Karena Bidan Puskesmas yang Lamban
-
Pondok Pindang Umak, Resep Warisan Ibu Nan Jadi Bisnis Keluarga
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Motivasi Langsung dari Gubernur, Ini Pesan Herman Deru untuk Generasi Muda Sumsel
-
Makin Mudah! Ini 7 Titik Pengisian Mobil Listrik di Tol Sumatera Selatan 2025
-
Biar Tahan 10 Tahun, Ini 6 Cara Merawat Baterai Mobil Listrik yang Benar
-
Lebih Nyaman atau Lebih Sexy? Ini Bedanya Push-Up Bra dan Bralette 2025
-
Dapat Saldo Dadakan! Klaim Sekarang 5 Link DANA Kaget Terbaru