SuaraSumsel.id - Polda Sumsel meningkatkan pengawasan daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi musim kemarau 2023 sebagai tindakan pencegahan. Salah satunya dengan menerjunkan anggota brimoib di daerah rawan karhutla tersebut.
"Daerah rawan seperti wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin perlu dilakukan pengawasan secara ketat, sehingga hal-hal yang berpotensi memicu terjadinya karhutla dapat dicegah," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol.Supriadi.
Dia menjelaskan antisipasi karhutla menjadi salah satu dari empat hal prioritas dalam pelaksanaan tugas personel Polda Sumsel bersama jajaran di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat.
"Dalam rapat analisa dan evaluasi (anev) realisasi anggaran triwulan I tahun Anggaran 2023, Kapolda Sumsel menekankan perhatian terhadap empat hal yang berkaitan dengan konflik sosial, antisipasi karhutla, aksi teror dan pelanggaran anggota Polri," ujarnya.
Baca Juga: Naskah Akademik Ranperda RTRW Sumsel Dinilai Asal-Asalan, Luasan Gambut Kian Hilang
Khusus untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau tahun ini, pada tahun ini juga berupaya menurunkan personel Satuan Brimob.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, personel Brimob diturunkan ke sejumlah kabupaten yang dipetakan rawan kebakaran hutan dan lahan, untuk membantu pencegahan serta penanganan karhutla," ujarnya.
Menurut dia, pada setiap musim kemarau, karhutla yang dapat menyebabkan bencana kabut asap selalu menjadi masalah di wilayah provinsi yang memiliki lahan perkebunan dan kawasan hutan yang luasnya mencapai 3,5 juta hektare.
Berdasarkan pengalaman dalam penanganan karhutla beberapa tahun terakhir, mampu diatasi dengan menurunkan seluruh kekuatan di satuan wilayah termasuk Brimob serta dukungan TNI dan instansi terkait.
Menghadapi karhutla pada musim kemarau tahun ini, kata Supriadi, pihaknya berupaya maksimal membantu pemerintah daerah dan masyarakat yang berada di daerah rawan karhutla agar bisa dicegah terjadinya kebakaran besar yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap.
Baca Juga: Sumsel Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah Drawing Piala Dunia U-20
"Kebakaran hutan dan lahan perlu dicegah dan ditangani dengan baik, jika sampai terjadi asapnya dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat," ujar Kombes Pol.Supriadi.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran