SuaraSumsel.id - Kondisi Underpass Simpang Patal-Pusri makin membahayakan. Underpass satu-satunya yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, tepat berada di Jalan R. Soekamto Palembang mengalami kerusakan yang membahayakan.
Pada malam hari, penerangan Underpass menurun, sehingga menyulitkan pengendara motor melintas. Belum lama, kondisi aspal yang makin tipis juga terdapat lubang tepat di ruas jalan. Tidak hanya itu, penampilan underpass yang dibangun sejak tujuh tahun juga makin kusam dan rusak.
“Sejak dibangun, mungkin baru satu kali direnovasi. Karena yang pertama renovasi itu ukiran-ukiran songket yang di dindingnya sudah rusak,” kata Yuni salah satu warga yang tinggal di wilayah Perumnas Palembang pada Rabu, (2/11/22).
Yuni baru-baru ini menyoroti kondisi fisik dari Underpass Simpang Patal-Pusri yang semakin hari semakin tidak terurus.
“Kalau kondisi fisik underpass yang sekarang makin memburuk, ukiran songketnya yang ada di dinding bawah terowongan itu kembali rusak mengelupas,” lanjutnya.
Selain ukiran songket di dinding Underpass, Yuni juga sebagai pengguna jalan mengatakan bahwa keadaan Underpass di malam hari sangat tidak aman.
“Sudah banyak juga kejadian begal di Underpass, karena memang minim penerangan. Kalau masalah lampu memang sudah lama sekali kami keluhkan, apalagi saya yang kerja di Jakabaring dan pulang ke Perumnas di malam hari sering merasa khawatir setiap pulang kerja,” keluhnya.
Melihat kondisi Underpass yang terkesan tidak lagi diperhatikan, Yuni meminta kepada pemerintah dan dinas terkait agar segera melakukan renovasi dan penambahan lampu jalan di area Underpass tersebut.
“Karena jalannya juga tidak mulus, bawa motor dengan kecepatannya 40km/jam saja sudah tidak seimbang. Menurut saya, lampu jalan harus ada disetiap sudut karena itu kan terowongan, kalau gelap sangat membahayakan,” tegasnya.
Baca Juga: Tujuh Staf BUMD Sumsel PT. SMS Diperiksa KPK di Mako Brimob Polda
Selain membahayakan, Yuni menilai kondisi Underpass sangat tidak enak untuk dipandang terlebih lagi jika ada wisatawan atau orang dari luar kota yang berkunjung.
“Temboknya sudah jebol dan rusak, ukiran sudah mengelupas, dan ukirannya berdebu serta minim lampu jalan jadi tidak sedap dipandang. Malu aja kalau ada turis atau orang dari luar kota. Slogan MADANI yang selama ini digaungkan pemerintah rasanya belum maksimal,” tutupnya.
Kontributor: Siti Umnah.
Tag
Berita Terkait
-
Tujuh Staf BUMD Sumsel PT. SMS Diperiksa KPK di Mako Brimob Polda
-
Sumsel Terima Alokasi Obat Gagal Ginjal Akut, Gratis Untuk Pasien RSMH Palembang
-
Kekecewaan Warga Palembang Korban Banjir, Wali Kota Harnojoyo Tak Patuhi Vonis Gugatan
-
Gerhana Bulan Total Terjadi Pada 8 November 2022, Berikut Dampak Dirasakan
-
Arogan Tempeleng Sopir di Palembang Setelah Ditegur Terobos Macet, Pria Plontos Ditangkap
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Ternyata Cuma 7 Langkah! Rahasia Ombre Lips Korea Sempurna untuk Pemula
-
Bukan Lagi di Jalan Raya, Anak Muda Sumsel Kini Punya Sirkuit untuk Adu Nyali Balap
-
Bibir Gelap atau Kering? Ini Trik Ombre Lips Korea Untukmu
-
Di Balik Riuh Festival Bidar Palembang: Tradisi yang Menyatukan dan Menghidupi
-
Mencekam di Gelora Sriwijaya Palembang! Tali Bendera Gagal Terikat, Merah Putih Nyaris Jatuh