Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 05 Oktober 2022 | 06:50 WIB
Suporter Sriwijaya FC gelar 1000 lilin, Sumsel Doakan Tragedi Stadion Kanjuruhan . Jumlah korban[Suara/Siti Umnah]

SuaraSumsel.id - Korban jiwa akibat tragedi stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur bertambah enam orang sehingga totalnya mencapai 131 orang.

 Hal ini disampaikan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan takziyah sekaligus berziarah ke makam almarhum Syahrullah, yang merupakan salah satu korban meninggal dunia.

"Hari ini ada tambahan enam korban meninggal dunia, dari 125 orang menjadi 131 orang," ujar dia di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.

"Almarhum termasuk yang belum tercatat pada crisis center," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Baca Juga: 5 Kilogram Sabu Dalam Kotak Pempek Gagal Beredar di Sumsel, Sindikat Antar Pulau

Gubernur Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat mendoakan para korban meninggal dunia agar diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan.

"Kepada semua korban yang dirawat di rumah sakit maupun sedang rawat jalan, semoga segera disembuhkan dan kembali beraktivitas," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wijanto Wijoyo saat dikonfirmasi ANTARA membenarkan ada penambahan enam orang yang meninggal dunia itu.

Para pemain Aremania saat berada di tengah lapangan mengenang para korban Tragedi Kanjuruhan [Foto: ANTARA]

Korban meninggal dunia tersebut bukan merupakan pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Benar, ada penambahan. Tapi ini bukan penambahan korban meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit," kata dia.

Baca Juga: Praktik Plonco Kerap Terjadi di Sumsel, Kriminolog: Karaktek Sok Preman Jangan Terbudaya

"Korban langsung dibawa pulang saat itu. Penambahan data ini dengan kerja keras dan pengecekan di lapangan, dan memang benar ada tambahan enam orang. Tapi, sekali lagi, ini bukan yang meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit," kata dia.

Kericuhan terjadi usai pertandingan pada Sabtu (1/10) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu. Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter tuan rumah turun dan masuk area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. [ANTARA]

Load More