SuaraSumsel.id - Aksi penculikan alias penyandaraan yang dilakukan pada lima warga Desa Mekar Jaya, Bayung Lencir, Musi Banyuasin Sumatera Selatan berhasil digagalkan. Salah satu dari para pelaku ternyata pecatan polisi.
Hal ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan mengetahui jika polisi yang menjadi pelaku tersebut merupakan pecatan polisi tahun 2021 lalu.
Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi melalui Kasat Reskrim Polres Musi Banyuasin AKP Dwi Rio Adrian menjelaskan jika kelima warga yang diculik, diketahui mulanya sedang bermain kartu gaple. Para pelaku diantaranya Ahmad Emza (30), Egi Muzakkir (27), Febriansyah (33), dan Ardiansyah (25).
Para pelaku, kesemuanya merupakan warga Kota Palembang, Sumatera Selatan. Modus penculikan dan sandera ini adalah para pelaku mengaku sebagai anggota Polda Sumsel.
Baca Juga: Kronologi 5 Warga Bayung Lencir Sumsel Disandera, Pelaku Minta Uang Tebusan Rp30 Juta
“Korban dibawa oleh pelaku dengan menggunakan mobil Xenia. Korban diikat, mata ditutup dan mulutnya dilakban. Di Jalan pelaku diduga memeras korban, dengan minta uang kepada keluarga korban sebesar Rp30 juta. Karena merasa ada yang janggal, keluarga korban melapor ke pihak Polsek Bayung Lencir,” jelas Dwi.
Mengetahui itu keluarga korban melaporkan penculikan itu ke Polsek Bayung Lencir. Anggota Satreskrim Polsek Bayung Lencir langsung bergerak cepat melakukan pengejaran. Para pelaku dikejar hingga ke Jalintim Palembang Jambi.
"Akhirnya Anggota Satreskrim Polsek Bayung Lencir menembak ban mobil dari pelaku. Saat itu dua pelaku mencoba kabur, sedangkan satu pelaku turun dari mobil, sembari mengacungkan pistol jenis revolver," ujarnya.
Hingga akhirnya polisi terpaksa memberi tembakan terhadap pelaku. Satu pelaku Ahmad Emza (30) tewas setelah menerima luka tembak pada bagian kepala.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, AKP Dwi Rio menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan pada tiga pelaku lainnya.
Baca Juga: Anggota Polda Sumsel Pukul PM TNI di Palembang Diperiksa Propam: Dalami Motif
"Barulah diketahui bahwa Ahmad Emza merupakan seorang pecatan polisi," ucapnya.
“Saat dilakukan pemeriksaan, salah satu pelaku Ahmad Emza yakni pecatan polisi tahun 2021. Pelaku merupakan Residivis dengan kasus yang sama, ada dua LP, pernah dilakukan sekitar bulan Mei 2022,” terang dia.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Sebut Suara Rakyat Suara Tuhan, Cawagub Sumsel Riezky Aprilia: Berdosa jika Mainan Suara Tuhan
-
Kisah Juliana, Gadis Suku Anak Dalam Peraih Gelar Sarjana Pertama yang Ingin Menjaga Hutan!
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
-
Profil Endre Saifoel, Mantan Anggota DPR RI Asal Sumbar Tersandung Kasus Dugaan Korupsi Tambang Batu Bara di Sumsel
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi