SuaraSumsel.id - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan dampak besar bagi kehidupan ekonomi keluarga. Warga Sumatera Selatan (Sumsel) mengaku berganti jenis rokok yang lebih murah guna menyiasati kenaikan harga bbm yang berimbas bagi pengeluaran rumah tangga.
Warga Sumsel mengungkapkan mengganti jenis rokok yang lebih murah seperti Rokok Tingwek atau dikenal dengan istilah di daerah "Melinting Dewek". Makna melinting dewek artinya melinting sendiri rokok yang dimiliki.
Ade, salah satu warga Kota Lahat mengatakan untuk kebutuhan merokok memilih melinting rokok sendiri.
“Biaya membeli rokok Tingwek jauh lebih hemat, bila dibandingkan dengan membeli rokok bungkusan pabrik di warung. Dalam sebulan merogoh kocek biaya paling besar Rp 100.000,” jelasnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suaraa.com (13/9/2022).
Baca Juga: Isu Terus Berulang Dari Tahun Ke Tahun, Ilegal Drilling di Sumsel Perlu Revisi Permen ESDM
Sementara harga rokok bungkusan pabrik di atas biaya tersebut. "Misalkan rokok Sampoerna di warung Rp 30 ribu per bungkus. Sebulan berarti Rp 900 ribu untuk beli," sambung dia.
“Jadi hemat Rp 800 ribu perbulan. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan rokok Tingwek antara lain, gabus rokok isi 150 buah Rp 3.000, paper rokok isi 60 lembar Rp 1.000, Lem rokok Rp 3.000, Tembakau 1 ons Rp 22.000, dan Alat melinting rokok sebesar Rp 7.000. sehingga total biaya awal beli Rokok Tingwek cukup membayar Rp 36.000,” ungkap Ade.
“Sehingga saya dan juga mungkin masyarakat lain lebih memilih rokok Tingwek, dari pada rokok bungkusan pabrik,” akunya.
Senada diungkapkan Will warga Desa Banjar Negara mengatakan guna mencipta rasa sendiri tidak berbeda dengan rasa rokok bungkusan pabrik.
"Semua jenis merek rokok tersedia bisa dilinting sendiri, hanya membutuhkan semenit untuk satu batang rokok," ujar Will.
Baca Juga: Cuaca Sumsel Awal Pekan Ini, Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan
“Daripada tidak bisa merokok lagi, lebih baik memilih rokok Tingwek, hemat, tidak banyak pengeluaran dan rasanya sangat sedap serta renyah,” bebernya.
Pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi jenis pertalite hingga menyentuh angka Rp10.000 per liter dua pekan lalu. Kenaikan ini memang dirasakan berdampak luas bagi kebutuhan harga kebutuhan lainnya.
Berita Terkait
-
Heboh! Anak Dan Istri Labrak Bapak Selingkuh di Jalan Raya Simpang Polda Palembang
-
Kapolda Jatim Pastikan Tewasnya Santri Gontor Didalami Lagi, Pegasuh Akan Dimintai Keterangan Apa Ada Upaya Menghalangi
-
Beragam Program dan Aktivitas Mewarnai Hari Pelanggan Nasional Yamaha Indonesia Wilayah Sumatera
-
Dua Senior Jadi Tersangka, Ibu Santri Gontor: Ingin Lihat Wajah Mereka, Begitu Tega Pada Anak Saya
-
Geger! Bentrok Remaja Pecah di Muara Enim, Iqbal Ditemukan Tewas di Taman Adipura
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
Terkini
-
Dapat Gratis Tisu dan Diskon Beras, Cek Promo Susu Berhadiah di Indomaret Hari Ini
-
Buruan Cek! DANA Kaget Hari Ini Siap Cairkan Saldo Gratis ke Dompet Digital
-
Belanja Harian Lebih Hemat! Cashback di Alfamart Cuma Pakai Kredivo
-
Satu Sentuhan QRIS di Palembang: Gerbang Aman Menuju Dunia Transaksi Tanpa Batas
-
Buruan Klaim! DANA Kaget Hari Ini Bagi-Bagi Saldo Gratis Tanpa Syarat