Tasmalinda
Minggu, 14 Agustus 2022 | 20:33 WIB
Deolipa Yumara [instagram]

SuaraSumsel.id - Sosok mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengaku dikirim sesuatu dari internal Polri sebelum dicopot sebagai kuasa hukum kliennya. Ia mengaku, informasi tersebut sebenarnya berupa terusan pesan di jejaring WhatsApp dari sang informannya.

Ia pun membuat tangkapan layar atas pesan sang informan hingga dicetak ke sebuah kertas. Deolipa mengungkapkan terusan pesan tersebut demi mengarahkan alumnus Universitas Indonesia (UI) itu tidak lagi menjadi pengacara Bharada E.

"Dua ph (penasehat hukum, red) Bharada E itu terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia enggak bisa manut, cabut kuasanya," ujar Deolipa membacakan terusan pesan terusan tersebut melansir wartaekonomi.com-jaringan Suara.com, Minggu (14/6/2022).

Mantan pengacara Bharada E alias Richard Eliezer, Deolipa Yumara saat ditemui awak media di Kawasan Depok, Jawa Barat pada Sabtu (13/8/2022). [Suara.com/M Yasir]

Dia tidak mengungkap sosok awal yang menuliskan pesan. 

Baca Juga: Sumsel di Akhir Pekan: Palembang Berawan Pada Siang Ini

"Enggak tahu saya, tetapi ada ucapan siap jenderal," ucap Deolipa.

Status Deolipa sebagai pengacara Bharada E dicabut dalam kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Bharada E menunjuk Ronny Talapessy sebagai pengacara baru Bharada E dalam perkara kematian anggota Brimob tersebut.

Deolipa menolak pencabutan surat kuasa yang disebut diteken oleh Bharada E. okumen yang ditandatangani ajudan Irjen Ferdy Sambo itu dinilai janggal.

Load More