SuaraSumsel.id - Kabar kenaikan harga mi instan hingga tiga kali lipat yang saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Hal ini juga membuat salah satu agen sembako yaitu Toko Gangsar di Palembang, Sumatera Selatan atau Sumsel membantah kabar tersebut.
Namun pedagang agen membenarkan jika terjadi kenaikan harga mi instan di Sumsel.
“Kalau naik hingga tiga kali lipat itu tidak benar, tapi kalau dalam sebulan ada kenaikan harga hingga tiga kali mungkin itu benar adanya,” katanya, Kamis, (11/8/22).
Gangsar menyebutkan bahwa harga mi instan yang ia jual di tingkat pedagang lanjutan (pengecer) saat ini berkisar antara Rp3.000 hingga Rp4.000 per bungkus. Namun jika konsumen ingin beli per karton atau per kardus maka harganya Rp112.000 per karton.
Baca Juga: Cuaca Sumsel, Kamis 11 Agustus 2022: Potensi Hujan Lebat
“Kita jual kan tergantung modal, kalau mie sedap goreng modalnya Rp109.000-, indomie goreng Rp110.275-, indomie kari ayam Rp111.175 -, indomie kriuk Rp110.275-, indomie rendang Rp110.275 itu modal per dus isi 40 bungkus,” sebut Gangsar.
Saat ditanya terkait alasan kenaikan harga mi instan tersebut, menurut Gangsar disebabkan oleh kenaikan harga gandum yang saat ini terus meningkat. “Gandum sekarang yang lagi naik terus, pergerakan kenaikannya cukup cepat. Makanya dari kenaikan tersebut berdampaklah ke mie instan juga,” tuturnya.
Gangsar menjelaskan bahwa kenaikan harga mie instan tersebut sudah dirasakannya selama dua minggu terakhir.
“Kalau tiga kali lipat ngga, tapi kalau kelipatan mungkin iya. Kan dari yang awalnya harga Rp1000 jadi Rp3000 itukan kelipatan tiga,” tambahnya.
Kendati demikian, Gangsar mengaku bahwa kenaikan harga mi instan tersebut tidak mempengaruhi perputaran penjualan mi instan di tokonya. “Waktu awal-awal naik memang ada beberapa konsumen yang mengira bahwa dari kami yang menaikkan sendiri. Ada juga yang tanya kenapa naik terus naik lagi. Tapi kalau yang sudah tau ya aman-aman saja,” imbuhnya.
Baca Juga: Penampakan Dua Rumah Mewah Milik Pelaku Hacker di Lubuklinggau Sumsel, Ada Kolam Renang Private
Menurutnya, mie instan adalah bahan pangan sekunder yang jika harganya naik maka tidak terlalu berpengaruh.
Berita Terkait
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
-
Niat Bersihkan Nama Palembang, Acara Masak Besar Richard Lee Malah Ricuh?
-
Dokter Richard Lee Sumbang 1 Ton Ayam untuk Masak Besar di Palembang
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Harga Melonjak Saat Idul Fitri, Sumsel Catat Inflasi Tertinggi dalam Dua Tahun Terakhir
-
Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang
-
Pendanaan KUR dari BRI Membuat Usaha Suryani Berkembang, Ini Kisahnya
-
Kronologi Kecelakaan Kerja PT Pusri yang Tewaskan Pekerja Saat Malam Takbiran
-
Awas Modus Ganjal ATM Marak! Warga Palembang Jadi Korban, Uang Lenyap Sekejap