SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan atau Sumsel menjadi pelopor kegiatan Dharmayatra di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Dharmayatra sekaligus Pembimas Budha Kemenag Provinsi Sumsel, Wiswadas.
Dia mengungkapkan Dharmayatra ini merupakan tindak lanjut hasil kesepakatan empat menteri mengenai Candi Prambanan dan Borobudur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Buddha Indonesia dan dunia.
Kesepakatan ini tertuang dalam Nota Kesepakatan Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Agama Umat Hindu dan Umat Buddha Indonesia dan Dunia.
Dengan tema memperkuat moderasi mempertahankan zero konflik di Sumsel, kegiatan Dharmayatra tersebut akan digelar mulai 12-14 Juli mendatang. "Selain mendukung kesepakatan itu, kegiatan ini juga digelar untuk meningkatkan kebersamaan tokoh moderasi agama Budha di Sumsel," jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Sumsel Hari Ini, Palembang Berpotensi Hujan Ringan Pada Siang Hingga Sore Hari
Gubernur Sumsel Herman Deru melepas 50 peserta Dharmayatra Tokoh Penggerak Moderasi Beragama Budha Sumsel dalam Wisata Religi dan Berpuja Bakti di Candi Borobudur, di halaman kantor Gubernur, Senin (11/7) sore.
Kepada peserta Dharmayatra yang akan berangkat Selasa (12/7), Gubernur Sumsel Herman Deru berpesan agar tak hanya menjaga nama baik Sumsel, namun juga mempromosikan berbagai wisata yang ada di Sumsel kepada para umat Budha.
" Perjalanan ini tentu kita harap bukan hanya membawa misi bagi umat Budha saja tapi juga masyarakat Sumsel. Makanya semua kita minta pakai ciri khas agar orang ingat Sumsel, jaga nama baik dan kehormatan daerah dan syukur-syukur Sumsel juga ikut dipromosikan," jelas dia.
Dengan demikian diharapkan umat Budha juga mau berkunjung ke Sumsel baik itu berwisata religi, berwisata olahraga maupun wisata kesehatan.
"Inilah saatnya kita bangkit, setelah tri sukses FORNAS. Kita harap ini jadi sarana promosi, tapi tentu untuk mengundang orang datang kita harus bangga dulu dengan budaya kita. Seperti memakai tanjak, dan gandik seperti ini smoga semakin mengenalkan Sumsel biar mereka tahu bahwa dulu disini ada Kerajaan Sriwijaya," harapnya.
Selain menambah ketaatan umat beragama Budha beribadah, kegiatan ini menurutnya penting untuk meningkatkan kebersamaan, pemahaman penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan di tengan pluralisme saat ini.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran