SuaraSumsel.id - Tren ngopi di tepi sawah saat ini tengah digandrungi anak muda di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas atau Mura, Sumatera Selatan.
Setiap akhir pekan seperti hari ini, lokasi yang berada di tepi jalan poros Desa itu selalu dipadati pengunjung. Wisata ngopi di tepi sawah tersebut dilakoni Sandi Pratama bersama dengan dua temannya.
Usahanya itu digelar hanya dengan pakai motor di tepi sawah, selanjutnya pembeli yang datang diberikan tikar agar bisa duduk lesehan. Pembeli sembari duduk lesehan dengan menikmati pemandangan alam terbuka degan latar persawahan dan perbukitan.
"Kebanyakan yang mampir ngopi anak muda, komunitas," ujarnya.
Selain menyediakan minuman kopi, pembeli dapat mencoba minuman teh tarik. Ditambah pula dengan menu cemilan berupa daging pentol bakar dan mie kuah. Kopi di tepi sawah dibuka mulai pukul 15.30 WIB sampai magrib.
"Kita tidak sampai malam. Sebab kan di pinggir sawah, kalau sampai malam khawatir ada apa-apa," jelasnya.
Menurut Sandi, ide awal membuka bisnis ngopi di tepo sawah tersebut bukan asli darinya. Melainkan dari temannya yang berada di Malang, Jawa Timur. Sehingga melihat peluang tersebut, Sandi berkeinginan untuk membuka bisnis kopi di tepi sawah di Desanya dengan konsep yang berbeda.
"Kalau yang di Malang polos saja, lesehannya tidak pakai tikar dan meja. Kalau di kita disiapkan meja kayu dari kotak buah dan tikar buat lesehan," katanya.
Usaha ngopi di tepi sawah yang dilakoni Sandi sudah berjalan hampir satu tahun. Dan pembeli yang datang ke tempatnya itu, tidak hanya dari sekitar Kabupaten Mura dan Kota Lubuklinggau, namun juga dari Curup, Provinsi Bengkulu.
Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Sumsel Berangkat 25 Juni 2022, Pukul 6 Pagi
"Kalau untuk omset rahasi negara," ujar Sandi sembari tertawa.
Kabid Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Kabupaten Mura, Widya mendukung konsep usaha ngopi di tepi sawah yang dilakukan Sandi.
"Ini wisata kreatif, pariwisata bisa menumbukan ekonomi masyarakat. Dampak demikian yang diharapkan," terangnya.
Warga di Desa itu mampu membuka peluang usaha dengan memanfaatkan pemandangan yang indah. Pihaknya mendukung hal tersebut.
"Pemuda-pemuda yang kreatif, mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan, membaca peluang. Karena di sana memang tempatnya indah bisa melihat bukit Botak, Bukit Barisan secara langsung," timpalnya.
Meski begitu, pihaknya tetap memberikan edukasi kepada warga sekitar agar mengatur kendaraan yang diparkirkan. Sebab usaha yang tengah dijalankan menggunakan bahu jalan yang merupakan milik publik.
Berita Terkait
-
Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Sumsel Berangkat 25 Juni 2022, Pukul 6 Pagi
-
Prakiraan Cuaca 4 Juni 2022: Wilayah Sumsel Dominan Berawan
-
Minibus Yusmanto Terbakar dan Meledak Saat Dihidupkan, Rumah dan Bangunan Sarang Walet Ludes Dilahap Api
-
Detik-detik Satu Keluarga di Palembang Diserang, Disiram Cairan Kimia Cuka
-
Gubernur Herman Deru Doakan Eril: Saya Pernah Rasakan, yang Ridwan Kamil Rasakan Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Uang Tunai Hadapi Lonjakan Transaksi Nataru
-
Sidang Bongkar Fakta Mengejutkan: Dana PMI Dipakai Eks Wawako Fitrianti Jalan-jalan ke Bali
-
BGN Tekankan Peran Mitra dan Yayasan dalam Menjaga Kelancaran Program di Sekolah Penerima
-
Gagas Sistem PPLH yang Holistik, Berkeadilan, dan Berkarakter Kebangsaan, Fatoni Raih Gelar Doktor
-
22 Tahun Melantai di BEI, Saham BBRI Naik Sekitar 48 Kali dari Harga IPO