Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 06 April 2022 | 12:25 WIB
Video lawas Joko Widodo atau Jokowi kritik BLT viral. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSumsel.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp6,9 triliun untuk Bantuan Langsung Tunai atau BLT minyak goreng yang akan diberikan kepada masyarakat pada April, Mei, dan Juni.

Kebutuhan anggaran mencapai Rp6,9 triliun yang dipergunakan untuk KPM PKH Rp6,15 triliun dan PKL makanan Rp0,75 triliun

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022 melanasir ANTARA mengatakan jika dua kelompok masyarakat yang menerima BLT minyak goreng yaitu 20,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL) makanan.

Kebutuhan anggaran untuk KPM PKH sebesar Rp6,15 triliun sedangkan untuk PKL makanan sebesar Rp0,75 triliun sehingga totalnya adalah sebesar Rp6,9 triliun.

Baca Juga: Bahan Bakar Solar Langka di Sumsel: Panen Padi di OKU Timur Terhambat

BLT minyak goreng akan diberikan pada April, Mei, dan Juni, sebesar Rp100 ribu per bulan per KPM, yang dibayarkan sekaligus pada April 2022, sehingga KPM mendapat Rp300 ribu guna memenuhi kebutuhan selama Ramadhan. 

Dua kelompok masyarakat yang menerima BLT minyak goreng yaitu 20,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL) makanan.

Kebijakan ini pun ramai dikomentari netizen. Di media sosial Twitter, video lawas Jokowi menolak sistem BLT kembali viral.

Dalam video tersebut Presiden Jokowi mengungkapkan jika dia tidak senang dengan kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Dari dulu, memang  paling tidak senang BLT", kata Jokowi.

Dia pun mengharapkan agar bantuan yang diberikan dalam bentuk usaha produktif.

Baca Juga: LRT Sumsel Operasikan 88 Perjalanan Selama Ramadhan

"Kalo bisa bantuan diberikan pada bantuan usaha produktif", sambungnya.

"Dari dulu saya tidak setuju BLT, apa itu Balsem," sambung Jokowi.

Ketika ditanyakan apakah ketidaksetujuan Jokowi karena BLT kerap tidak tepat sasaran?, Jokowi memastikan dirinya tidak mengetahui hal tersebut.

"Saya tidak paham, tepat atau tidak" aku Jokowi.

Jokowi pun memastikan agar BLT lebih baik diberikan pada usaha-usaha produktif kepada masyarakat.

"Diberikan untuk usaha-usaha produktif di rakyat, efeknya akan lebih bagus," ungkap Jokowi.

Load More