SuaraSumsel.id - Bulan Ramadhan menjadi salah satu momentum yang sangat baik meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh seseorang. Ibadah puasa di bulan Ramadhan dapat menjadi ajang untuk dilakukannya detoksifikasi (pengurangan kandungan racun) di dalam tubuh.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dr Makky Zamzami berbagi tips atau cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat puasa di bulan Ramadhan.
Berikut beberapa tips meningkatkan daya tahan tubuh menurut dr Makky Zamzami yang disampaikan kepada NU Online-jaringan Suara.com
1. makan sahur dengan gizi seimbang.
Baca Juga: PLN di Sumsel Diingatkan agar Tak Ada Pemadaman Saat Ramadhan, Umat Muslim Ingin Khusyuk Beribadah
Pada saat menjalankan ibadah makan sahur, dr Makky menganjurkan agar mengonsumsi makanan dengan porsi gizi seimbang. Di dalamnya harus terdapat protein, karbohidrat, lemak, buah, dan sayur-sayuran.
Semua mesti lengkap tetapi tidak boleh berlebihan. Setelah makan sahur, upayakan agar mengonsumsi 3-4 gelas air putih.
2. berbuka puasa dengan tidak berlebihan.
Menurut dr Makky, sebagian masyarakat di Indonesia kerap kali mengonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman yang mengandung gula. Rasulullah memang menganjurkan berbuka dengan yang manis-manis yakni kurma tiga buah.
Hal itu menyiratkan bahwa Nabi memberi anjuran agar berbuka dengan yang manis berasal dari buah-buahan dan tidak berlebihan.
“Tapi masyarakat kita kan biasanya borongan. Ada teh manis, kolak, gorengan, es buah. Ini satu paket semua, berlebihan. Bisa jadi itu 80 persen gula, 10 persen protein, dan 10 persen lain mungkin karbohidrat,” jelas Bendahara Lembaga Kesehatan (LK) PBNU itu.
“Gula itu kan menahan proses kenyang lebih lama. Tahu-tahu perut kita berasanya begah, karena terlalu banyak makan gula. Kayaknya lapar aja, nggak kenyang-kenyang gitu. Beda kalau kita makan gula sedikit, makan sedikit saja rasanya sudah cukup nih. Nah itu agak berbeda, makanya harus hati-hati,” ujarnya.
“Jadi, jangan semuanya diborong atau minimal berikan jeda. Artinya jangan dalam satu jam semuanya gula, sehingga ada waktu bagi tubuh untuk melakukan metabolisme. Berikan jeda, kadang kita makan setengah jam takjil langsung dihajar makan berat. Berikan jeda. Karena terlalu banyak gula nanti bisa menurunkan daya tahan tubuh,” tegas dr Makky.
3. Tetap berolahraga.
Puasa di bulan Ramadhan jangan justru menurunkan daya tahan tubuh dengan bermalas-malasan di atas kasur. Justru, Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena sedang dilakukan detoksifikasi atau pengurangan kandungan racun dalam tubuh.
dr Makky menganjurkan agar tetap melakukan olahraga meskipun tengah menjalankan ibadah puasa. Olahraga tidak perlu dilakukan pada pagi atau siang hari karena akan mengalami dehidrasi.
“Tapi kita bisa berolahraga pada satu jam menjelang buka. Olahraga dengan lari di tempat setengah jam, itu cukup untuk membantu metabolisme kita akan lebih bagus. Bisa juga dilakukan pada malam hari dengan jalan atau lari di tempat. Itu akan cukup membantu ritme tubuh kita,” katanya.
4. Istirahat atau tidur yang cukup.
Cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada saat puasa adalah dengan melakukan istirahat atau tidur yang cukup.
“Nah ini kita harus bisa mengontrol jangan sampai berlebihan tidur. Minimal 7 jam, tapi juga jangan kebanyakan begadang. Tidur siang dan malam akan berbeda secara kualitas. Satu jam tidur malam berbeda dengan 15 menit tidur di siang hari. Karena akan lebih dalam tidur di siang hari daripada tidur sejam di malam hari. Jadi kita harus pandai-pandai mengatur, karena tidur akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita,” tuturnya.
5. Jangan memikirkan sesuatu berlebihan.
Salah satu yang akan membuat daya tahan tubuh seseorang melemah adalah terlalu banyak beban pikiran. Misalnya, memikirkan beban pekerjaan yang menumpuk atau hal lain yang dapat mengganggu pikiran selama menjalankan puasa.
6. Meningkatkan iman dengan protokol kesehatan.
Meningkatkan iman di bulan Ramadhan dengan menaikkan intensitas ibadah juga bisa membuat daya tahan tubuh dan kesehatan seseorang menjadi lebih baik. Namun apabila hendak menjalankan ibadah secara berjamaah, harus tetap waspada dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Terutama saat shalat tarawih atau shalat ied tetap menggunakan dan mematuhi protokol kesehatan, walaupun kita sudah divaksinasi,” terang dr Makky.
Ini enam tips meningkatkan daya tahan tubuh saat puasa Ramadhan.
Berita Terkait
-
Kapan Batas Akhir Puasa Syawal 2025? Jangan Sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya
-
Hukum Qadha Puasa Ramadhan dan Puasa Syawal, Mana Lebih Utama? Ini Kata Ulama
-
Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari yang Disebut Geni Faruk Seperti Setahun Berpuasa, Benarkah?
-
Apakah Bayar Fidyah Bisa Dicicil? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Haid di Bulan Ramadhan? Ini Doa Niat Qadha Puasa yang Wajib Kamu Tahu
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025
-
Joncik-Arifai Klaim Menang Telak di PSU Empat Lawang Versi Hitung Cepat