Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 28 Maret 2022 | 16:29 WIB
Ilustrasi Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi. Polda Sumsel bentuk tim gabungan usut pelaku penembakan Anggota Polres OKU TImur Bripda Mohammad Syahril Maulana. [Suara.com/Rio Adi Pratama]

SuaraSumsel.id - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) masih menyelidiki kasus tewasnya Bripda Mohammad Syahril Maulana, anggota Polres OKU Timur, saat menangkap pelaku pecah kaca beberapa hari lalu.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim gabungan untuk mengungkap pelaku penembakan Bripda Mohammad Syahril Maulana. 

"Saksi-saksi masih kami periksa baik dari saksi anggota, maupun saksi yang  ada di TKP,"  kata Supriadi, Senin (28/3/2022). 

Dikatakan Supriadi, peristiwa tersebut terjadi saat  anggota Reskrim Polres OKU Timur menggelar operasi penangkapan terhadap DPO curas berinisial A yang sedang berada di kawasan OKI, Jumat (25/3/2022). 

Baca Juga: 5 Fakta Anggota Polres OKU Timur Bripda Mohammad Syahril Tewas Tertembak Saat Tangkap Bandit Pecah Kaca

Di sana, A ternyata sedang bersama dengan sekitar 15 orang rekannya di lokasi penangkapan. Sadar ada  polisi, rombongan A sontak kabur berusaha meninggalkan tempat tersebut sehingga menimbulkan situasi yang kurang kondusif. 

"Jadi pada saat penangkapan, anggota kan fokus dengan DPO itu. Ternyata begitu akan digerebek, teman-teman (dari A ) bubar. Anggota kita tetap fokus  dengan A. Nah ini yang jadi salah satu penyebab adanya anggota yang terkena tembakan dan mengakibatkan meninggal dunia," ujarnya. 

Menurutnya, jumlah personel yang diturunkan saat itu sudah sesuai dengan perhitungan. 

"Waktu itu penangkapan diturunkan satu tim resmob sekitar 20 orang. Anggota pastinya sudah menghitung jumlah kekuatan dengan anggota yang diturunkan. Dipandang (jumlah itu) cukup, makanya digerebek oleh anggota," ungkapnya. 

Ditanya mengenai apakah ada kelalaian dari anggota saat penggerebekan, Supriadi tak menampik adanya dugaan kelalaian yang dilakukan anggota Polres OKU Timur. 

Baca Juga: Bripda Mohammad Syahril Maulana Tewas Tertembak Saat Tangkap Bandit Pecah Kaca, Polda Sumsel Bentuk Tim Investigasi

Sebab disinyalir mereka tidak menggunakan rompi anti peluru dalam operasi penangkapan tersebut. 

"Memang pada saat penangkapan, anggota tersebut tidak menggunakan rompi anti peluru. Padahal seharusnya kalau yang  mau melakukan penindakan itukan dilengkapi dengan rompi. Mungkin ini juga jadi kelalaian anggota pada saat melakukan penangkapan terhadap pelaku," ujarnya. 

"Karena mungkin dianggapnya sudah rutin menangkap tersangka, sehingga tidak mengantisipasi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"  tambahnya.

Atas dugaan kelalaian itu sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Apakah ada unsur lalai atau tidak. Jika anggota bersalah ya akan diberikan sanksi kepada yang bersangkutan," ujarnya. 

Kini, A yang berhasil diamankan dalam operasi penangkapan itu masih diminta keterangan lebih lanjut. 

Terutama untuk mengetahui identitas dari rekan-rekannya yang kabur saat berada di lokasi penangkapan. 

"Dari keterangan A, dia tidak menggunakan senjata. Tapi kan tidak tahu dengan rekan-rekannya yang lain. Itu yang masih kita dalami, " ungkapnya. 

Saat ini polisi juga masih menunggu hasil uji balistik untuk memastikan jenis peluru yang bersarang di tubuh korban. 

"Hasil uji balistik sendiri belum keluar. Sedangkan untuk hasil visum penyebabnya meninggal karena peluru. Terkait pemeriksaan peristiwa ini dilakukan di Polres OKI," pungkasnya.

Kontributor : Welly Jasrial Tanjung

Load More