Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 23 Maret 2022 | 10:37 WIB
Ilustrasi pesawat. Tidak ada satu pun penumpang China Eastern Airlines ditemukan usia kecelakaan jatuh ke hutan. (pixabay).

SuaraSumsel.id - Otoritas China memastikan tidak ada satu pun korban kecelakaan China Eastern Airlines yang ditemukan dan selamat setelah pesawat jenis Boeing 737-800 jatuh di Daerah Otonomi Guangxi, Senin (21/3/2022).

Hal ini dinilai janggal dan jarang terjadi.

"Tak ada seorang pun dari 132 penumpang di dalam pesawat yang kecelakaan itu yang berhasil ditemukan", demikian pejabat Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam pernyataan pers di Nanning, ibu kota Guangxi, Selasa (22/3) malam.

Otoritas penerbangan menyebut peristiwa tersebut terjadi secara tiba-tiba, tanpa terlihat ada asap di udara sebelumnya. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan di lokasi kejadian di perbukitan Kabupaten Tengxian, Guangxi.

Baca Juga: Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024, Santri di Sumsel: Pak Ganjar, Laju Nian 2024

"Kondisi jatuhnya yang vertikal itu sangat janggal", kata otoritas.

CAAC mengungkapkan pesawat bernomor penerbangan MU-5735 yang berangkat dari Kunming tujuan Guangzhou itu berada di ketinggian 8.900 meter saat memasuki wilayah kendali lalu lintas udara (ATC) Guangzhou.

Peristiwa itu terjadi pada Senin pukul 14.17 waktu setempat (13.17 WIB).

Adapun level ketinggian itu menurun secara tiba-tiba pada pukul 14.20, Kepala Kantor Keselamatan Penerbangan CAAC Zhu Tao mengatakan.

Petugas ATC Guangzhou berulang kali melakukan panggilan kepada awak pesawat tersebut, namun tidak ada respons sama sekali.

Baca Juga: Santri di Wilayah Sumsel Bagi-bagi Sembako ke Masyarakat Sambil Deklarasi Dukung Ganjar

Zhu mengatakan pesawat tersebut hilang dari pantauan radar pada pukul 14.23 dan kemudian ditemukan jatuh di wilayah Kabupaten Tengxian, yang secara administratif berada di bawah Pemerintah Kota Wuzhou.

Ia memastikan tidak ada satu pun warga negara asing di dalam pesawat MU-5735 itu.

Kepala China Eastern Airlines Cabang Kunming, Provinsi Yunnan, Sun Shiying, menyatakan telah berhasil menghubungi keluarga dari 123 penumpang dalam jangka waktu 24 jam pascakecelakaan.Lebih dari 2.000 orang dilibatkan dalam upaya pencarian para korban, termasuk dengan menurunkan berbagai jenis alat.

"Otoritas belum mendapatkan petunjuk jelas yang menyebabkan peristiwa kecelakaan itu terjadi," ujarnya.

"Medan lokasi kecelakaan di hutan puncak perbukitan sangat menyulitkan upaya pencarian kotak hitam sehingga kami hanya bisa mengandalkan dronedan staf," kata Zhu Xiaodong dari SAR Guangzhou, yang turut melakukan pencarian dengan mengerahkan drone, sebagaimana dikutip media setempat.

Puing-puing pesawat Eastern Airlines ditemukan. Boeing China bersama China Eastern Airlines serta beberapa pakar teknis juga dilibatkan oleh CAAC untuk melakukan investigasi lebih lanjut.  

Load More