SuaraSumsel.id - Wilayah Indonesia mengalami kejadian gempa sekitar 5.818 kali per tahun. Hal ini disampaikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
Daryono dalam webinar sosialisasi mitigasi gempa bumi dan tsunami untuk daerah berisiko secara daring diikuti di Jakarta, Rabu, mengatakan data tersebut diambil sejak tahun 2008.
Gempa signifikan dengan magnitudo (M) 5,0 ke atas terjadi 350 kali per tahun.
"Gempa merusak rata-rata 10 kali dan dua tahun sekali terjadi gempa besar berpotensi tsunami," ujar Daryono. Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono. (Antara/Devi Nindy)
Baca Juga: Prakiraan BMKG 16 Maret 2022, Sumsel Bakal Berawan hingga Dini Hari
Indonesia memiliki sejumlah zona megathrust sebanyak 13 segmen yang ada di Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, laut Maluku dan tanah Papua, yang mana ada lempeng samudra yang menghujam ke bawah lempeng benua.
Hal ini berimplikasi kepada banyaknya aktivitas gempa di bidang kontak zona tersebut. Saat dua lempeng ini bertemu dan saling menekan, terdapat akumulasi tegangan tektonik yang sangat besar sehingga bisa mengeluarkan gempa besar.
Di Indonesia, telah terjadi gempa dengan magnitudo di atas 8 lebih dari 20 kali sejak tahun 1600, dan 90 persen lebih terjadi tsunami yang cukup dahsyat sehingga zona kekosongan gempa besar harus diwaspadai.
Indonesia juga memiliki lebih dari 295 segmen sesar aktif, dan masih banyak yang belum teridentifikasi. Sesar aktif dibentuk dari bagian lempeng yang mengalami rekahan, karena tekanan dan bagian-bagian lemah itu mengalami pergeseran.
"Di Indonesia, gempa semacam ini yang mematikan sudah 46 kali terjadi akibat sesar aktif. Indonesia adalah wilayah yang terancam dengan zona megathrust, subduksi termasuk gempa kerak dangkal akibat patahan aktif," kata dia.
Baca Juga: TNI AL Amankan Belasan Pria dan Wanita Asal Sumsel hingga NTB di Sumut
"Setiap kejadian gempa di Indonesia diikuti jatuhnya korban jiwa, dan ini harus kita antisipasi. Solusi terkait bahaya gempa, dengan bangunan tahan gempa," ujarnya.(ANTARA)
Berita Terkait
-
Ulasan Film Marley: Kritik Terselubung Terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia
-
5 Pesepak Bola Indonesia yang Menjauh dari Lapangan Hijau Usai Gantung Sepatu, Ada yang Sempat Jadi Ojek Online
-
Pernah Berikan Donasi pada HASI, Fadli Zon Disebut Sengaja Danai Gerakan Terorisme
-
Mees Hilgers Ingin Debut di Timnas Belanda usai Batal Dinaturalisasi Jadi WNI
-
Hebatnya Eka Pratama, Putra Indonesia Kepala Chef Restoran Tertinggi di Dunia, Pertama dari Asia
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Kamera 50 MP Full Keunggulan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
-
5 Rekomendasi HP Gaming Rp 4 Jutaan Terbaik Juni 2025. Performa Ngebut Libas Semua Game
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Terkini
-
Sudah Digugat Kementerian LH Rp677 Miliar, PT BHP Kini Serobot Lahan Warga Lebung Itam
-
3 Rekomendasi Mobil Bekas 8 Penumpang untuk Keluarga Besar: Nyaman dan Harga Terjangkau
-
Lelang Barang Sitaan KPK Resmi Dibuka! HP iPhone 13 Pro Max cuma Rp8 Juta
-
Manfaat Komunikasi dalam Hubungan Intim, Tips Buat Pasangan
-
42 Ribu Siswa di Palembang Siap Terima Seragam Gratis, Ini Syaratnya