Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 15 Maret 2022 | 14:47 WIB
Petugas menutup kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Ada pesan Sriiwijaya di tanah Bukit Siguntang [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww]

SuaraSumsel.id - Gubenur Sumatera Selatan, Herman Deru memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo turut hadir di Kalimantan Timur, Senin (15/3/2022).

Dalam prosesi penyatuan tanah dan air yang dilakukan oleh seluruh Gubernur dan perwakilan kepala daerah tersebut, diketahui Gubernur Sumatera Selatan atau Sumsel, Herman Deru membawa tanah dan air.

Air yang dibawa berasal dari sembilan anak sungai yang ada di Sumsel, sedangkan tanah ternyata berasal dari bukit Siguntang, Palembang.

Bukit Siguntang sendiri memiliki sejarah panjang kerajayaan Sriwijaya. Di Bukit yang merupakan kawasan tertinggi di kota Palembang merupakan pusat lokasi pembelajaran kerajaan Sriwiajaya.

Baca Juga: Warga Sumsel Divaksin Merek Baru, 16.000 Dosis Vaksin Covovax Tiba di Palembang

Kerajaan Sriwijaya sendiri merupakan kerajaan yang berhasil menyatukan kedautan yang berada di pesisir Sumatera hingga ke negara Kamboja.

"Itu tanah Bukit Siguntang Mahameru. Saksi kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang dulunya, mampu menyatukan pulau-pulau besar di mana kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, sebagian Nusantara termasuk Sumatera hingga pulau Jawa," ujar Gubernur Herman Deru.

Dengan demikian, kata Deru, diharapkan tanah yang berasal dari Bukit Siguntang ini melambangkan persatuan dan kesatuan wilayah yang besar.

"Pesan Sriwijaya ini, harapkan akan menyatu di kendi Nusantara itu," ujarnya.

Selain membawa tanah, Gubernur Herman Deru juga membawa dua liter air. Air ini berasal dari sembilan sungai yang mengaliri Sumsel.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 15 Maret 2022: Hujan Bakal Meluas di Enam Wilayah di Sumsel Ini

Sembilan sungai ini disebut batanghari sembilan. Adapun kesembilan sungai yang merupakan batang hari sembilan, yakni Sungai Kelingi, Beliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Batang Leko, Ogan, Komering, dan Lematang yang menyatu di Sungai Musi, Palembang. 

Load More