Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 24 Februari 2022 | 08:19 WIB
Ade Armando anggap suara pengeras masjid wajah buruk sslam Indonesia, [YouTube]

SuaraSumsel.id - Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando anggap pengeras suara Masjid/Musala. Menurut Ade Armando,  suara masjid kerap kali membuat masalah di Indonesia.

Bahkan, ia menyebut jika pengeras suara serampangan dari masjid dan musola merupakan wajah buruk yang memalukan dari Islam di Indonesia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan musala.Keputusan ini menuai pro kontra dari berbagai pihak. Atas itu, Ade Armando menyatakan aturan ini sangat penting bagi Indonesia.

“Mengapa penting, karena suara dari masjid memang kerap bikin masalah,” tuturnya dilansir dari video di kanal YouTube Cokro TV via Warta ekonomi-jaringan Suara.com, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 24 Februari 2022, BKMG Memprakirakan Sumsel Berawan dengan Suhu Tertinggi 33 Derajat

Ade menyebut suara serampangan dari masjid dan musola adalah wajah buruk yang memalukan dari Islam di Indonesia. Ia pun berharap surat edaran ini bisa benar-benar dijalankan secara konsisten.

Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Pedoman tersebut diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat. Menteri Agama Yaqut Cholil membedakan pengeras suara terdiri atas pengeras suara dalam dan luar.

Pengeras suara dalam merupakan perangkat pengeras suara yang difungsikan/diarahkan ke dalam ruangan masjid/musala. Sedangkan pengeras suara luar difungsikan/diarahkan ke luar ruangan masjid/musala.

Selama ini kata Ade, yang kerap menjadi masalah adalah pengeras suara yang diarahkan keluar masjid. “Selama ini kita sering dengar pengeras suara yang memekakkan telinga. Apalagi suara itu datang dari dua atau lebih masjid dan musalah yang saling berdekatan. Mereka seperti berlomba bikin bising,” terangnya.

Baca Juga: Bonus Atlet Sumsel pada PON Papua Membengkak hingga Rp21 Miliar, Sekum KONI Harapkan Hal Ini

“Seolah-olah semakin keras suaranya semakin besar pula pahalanya,” tegasnya.

Load More