Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 21 Februari 2022 | 10:48 WIB
Sudut mengenang Perang Dunia ke II Museum Timah Indonesia [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Mendatangi Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat Kepulauan Bangka Belitung akan lengkap rasanya jika mengunjungi Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok

Selain mengetahui sejarah pertimahan, di MTI Muntok juga memiliki sudut khusus berupa Galeri tentang Perang Dunia ke II. Pantai Radji di Muntok Bangka Barat menjadi salah satu tempat bersejarah dalam kisah Perang Dunia ke II tersebut 

Galeri Perang Dunia ke II di Museum Muntok ini menceritakan peristiwa tepatnya pada 16 Februari 1942. Peristiwa mencekam akibat serbuan kilat dari balatentara Jepang yang berhasil menenggelamkan kapal sekutu Vyner Brooke saat hendak mengungsi ke Australia.

Peristiwa itu dimulai kejatuhan Singapura dari Inggris ke tangan Jepang. Ribuan warga sipil, pria, wanita dan anak-anak Inggris dan Australia melarikan diri, diantaranya tentara inggris dan Australia serta juga  perawat dari angkatan darat Australia. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 21 Februari 2022, Sumsel Bakal Berawan dari Pagi hingga Dini Hari

Sesampai mereka di selat Bangka, mendapat serangan militer dari tentara Jepang. Penumpang yang selamat terdampar di sepanjang pantai Muntok. 

Sebanyak 21 perawat dari garnisun angkatan darat Eropa - Australia tewas pada tragedi Perang Dunia II tersebut.

Vivian Bullwinkel adalah salah satu perawat yang selamat. Ia bersama sejumlah awak dan penumpang kapal lainnyannya tertangkap dan dibawa ke Palembang.

Vivian Bullwinkel adalah salah satu perawat Australia yang selamat sekaligus menjadi saksi sejarah perang dunia ke 2 yang terjadi di pantai Radji Muntok.

"Galeri Perang Dunia ke II, menjadi salah satu daya tarik Museum. Banyak wisatawan dari lokal maupun luar negeri  berkunjung ke Bangka Baarat. Mereka cukup melihat Galeri dan mengetahui sejarah melalui Panel, Buku, serta Plakat yang ada di MTI," jelas Ketua Museum TImah Muntok Fakhrizal.

Baca Juga: Palembang Diguyur Hujan, BMKG: 5 Wilayah di Sumsel Ini Bakal Hujan hingga Malam Hari

Tak hanya mengetahui sejarahnya, saat berkunjung ke galeri ini juga bisa melihat benda-benda bersejarah terkait dengan peristiwa sejarah.

"Cerita sejarah ini diceritakan langsung oleh saksi yang selamat dari pembantaian oleh tentara Jepang, waktu itu Suster diselamatkan oleh penduduk sekitar, sebelumnya ia berpura pura mati," kata Fakhrizal.

Fakhiral menceritakan, Galeri ini merupakan inisiatif MTI  dan mendapat dukungan dari organisasi keluarga korban perang Dunia ke II yang tergabung dalam Malayan Volunter Group (MVG). 

MVG  memberikan beberapa benda- benda bersejarah seperti plakat, dan buku-buku sejarah perang dunia ke II untuk menjadi koleksi Museum.

Di Galeri juga terdapat perlengkapan perang beserta bendera Jepang, plakat, tempat minum tentara, buku Perang Dunia ke II dan Manekin (patung perawat australia Vivian Bullwinkel).

"Ini diberikan Judi Balcombe, d Adnthony Pratt, Mrs Margaret Caldicot, Asthon Family topi Malayan Volunter Group (MVG) adalah  Organisasi Keluarga korban perang dunia ke II," ujar Fakhrizal. 

Load More