Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 17 Februari 2022 | 16:43 WIB
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams bersama para atase memberikan penghormatan kepada korban tragedi Perang Dunia II di Pantai Radji Mentok, Kepulauan Bangka Belitung. (ANTARA/HO-Disparbud)

SuaraSumsel.id - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams melakukan kunjungan ke Mentok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kunjungan itu, untuk memperingati tragedi Perang Dunia II yang terjadi 80 tahun silam.

Rangkaian peringatan selama dua hari di lokasi tragedi pembantaian warga Australia oleh tentara Jepang pada masa Perang Dunia II tersebut dihadiri Duta Besar Penny Williams didampingi sejumlah petugas Kedutaan Besar Australia di Jakarta beserta Atase Pertahanan Inggris dan Selandia Baru.

"Saya senang sekali bisa datang ke sini, walaupun masih ada kesulitan karena keadaan COVID-19, tetapi mudah-mudahan tahun depan akan lebih banyak kunjungan orang-orang dari Australia," ujar Duta Besar Penny Williams di Mentok, Rabu.

Kunjungan itu merupakan acara tahunan Negara Australia dalam memperingati tragedi Perang Dunia II yang terjadi di Mentok.

Baca Juga: 400 Warga Sumsel dan Babel Ikuti Program Ungkap Kewajiban Pajak Sukarela, Terhimpun Rp4,4 Miliar

Pada hari pertama, rangkaian acara digelar mulai dengan kunjungan ke Tugu Peringatan Vivian Gordon Bowden yang terletak di gedung bekas bioskop di Mentok, Vivian Gordon merupakan Diplomat Australia yang ditembak mati pasukan Jepang di Mentok.

Lalu, rombongan menuju Tugu Peringatan Para Perawat Militer Australia korban penumpang Kapal SS Vyner Brooke di dekat Menara Suar Tanjungkalian Mentok untuk melakukan penghormatan dan peletakan karangan bunga.

Kegiatan dilanjutkan di tugu peringatan di Pantai Radji, tempat yang diyakini sebagai lokasi terdekat penembakan para perawat yang selamat dari tenggelamnya Kapal SS Vyner Brooke oleh tentara Jepang.

Di Pantai Radji, rombongan melakukan penghormatan dengan berjalan bersama dari sisi terluar pantai menuju tepi laut meniru rombongan perawat militer Australia sebelum mereka ditembak mati dari belakang oleh Tentara Jepang sambil menabur bunga ke laut.

"Peringatan ini memiliki arti penting bagi warga Australia karena 80 tahun silam 22 perawat militer Australia terdampar di Pantai Radji dan 21 perawat terbunuh di lokasi itu," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel 17 Februari 2022, Hujan Akan Meluas di Wilayah Ini

Peristiwa ini menyoroti peran perempuan dalam sejarah Australia dan bagian dari sejarah Indonesia yang kadang-kadang terlupakan bahwa ada perang penting yang dimainkan perempuan.

Peristiwa di Pantai Radji merupakan tragedi pembantaian yang dilakukan Tentara Jepang. Pada tanggal 16 Februari 1942 sebanyak 22 perawat militer Australia yang selamat dari tenggelamnya Kapal SS Vyner Brooke dan terdampar di Pantai Radji, diberondong dengan senapan mesin dari belakang oleh Tentara Jepang.

Satu orang di antara mereka selamat dan bertahan hidup, yaitu Vivian Bullwinkel, yang kelak menjadi saksi hidup atas tragedi itu di pengadilan kejahatan perang di Tokyo pada tahun 1947.

Selain menggelar peringatan tragedi Perang Dunia II langsung di tempat bersejarah di Mentok, rombongan Duta Besar Australia untuk Indonesia menggelar penghormatan yang digelar melalui zoom meeting yang diikuti puluhan peserta dari luar negeri, antara lain keluarga dan saudara para korban dari Australia, Inggris, Selandia Baru, Jepang, dan Singapura.

Di sela waktu minum teh bersama setelah kegiatan webinar, Letkol Jon Larnach-Jones selaku koordinator acara penghormatan mengungkapkan rangkaian acara selama selama dua hari di Mentok berjalan lancar.

"Semoga tahun depan acara akan lebih baik lagi dan semakin banyak orang datang kemari. Kita akan mencoba mengombinasikan acara peringatan secara ramai-ramai dan melalui tatap layar," katanya. (ANTARA)

Load More