Selain tanaman hutan, dalam konsep agroforestry yang dikenalkan juga terdapat tanaman musiman lainnya, seperti tanaman nanas dan masih menanam padi.
Selain tanaman, di lahan gambut seluas 3 hektar (Ha) itu juga dikembangkan perikanan.
Nungcik di lahan gambutnya, juga membuka kolam-kolam ikan. Jenis ikan yang dibudidayakan juga mulai dari ikan Lele, sekaligus ikan endemik gambut seperti ikan Tembakang, Ikan Betok, hingga ikan Gabus.
“Untuk kolam ikan, pernah coba ikan Gurami, namun tidak maksimal. Butuh pengelolaan kadar asam air, akhirnya coba ikan yang memang biasa ditangkap (bekarang), seperti ikan Gabus dan Betok,” katanya.
Sebelum memulai membuka kolam ikan, memang dibutuhkan perlakuan seperti menambahkan senyawa kapur agar air gambut tidak terlalu asam untuk budidaya ikan.
“Saya akhirnya banyak mengetahui berbagai perlakuan pada lahan gambut, terutama gambut dalam. Misalnya mengkondisikan gundukan sebagai lokasi tanam, misalnya bagaimana ketinggian gundukan yang pas buat tanaman Nyamplung, dan tanaman lainnya,” ujarnya.
Ditemani dengan Sumatri, yang juga menjadi bagian dari komunitas Gambut yang melibatkan anak-anak muda di desa tersebut, diperoleh banyak potensi dan kemungkinan pembudidayaan tanaman di lahan basah.
Dikatakan Sumantri, lahan milik Nungcik merupakan satu-satunya lahan percontohan di desa. Namun dari lokasi ini, masyarakat desa juga makin tertarik mencontoh bagaimana gambut bisa dimaksimalkan.
“Nantinya, bakal ada pengembangan nyamplung dengan mangga, ada juga nyamplung untuk produksi madu,” ujarnya.
Baca Juga: Ditantang Maju di Pilgub Sumsel, Ketua Demokrat Cik Ujang: Harus Hitung Kalkulasi
Pengenalan menanam nyamplung ini tergolong baru untuk lahan gambut (peatland). Pada umumnya, tanaman hutan ini ditanam di tanah mineral atau lahan-lahan pesisir pantai sebagai penahan angin.
“Bisa dikatakan yang di lahan gambut ini, trial bagaimana nyamplung sebagai tanaman untuk restorasi gambut. Tujuan awalnya ialah mengoptimalkan lahan gambut yang kerap terbakar, sehingga juga tidak hanya bisa padi sonor dan purun,” ujar Peneliti CIFOR, Yustina Artati saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Mulanya pengenalan tanaman ini, ialah upaya restorasi yang merupakan upaya memperbaiki sekaligus meningkatkan produktivitas lahan yang rusak. Restorasi gambut gambut untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut yang terdegradasi sekaligus sebagai usaha preventif terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
“Sehingga Nyamplung ini benar-benar, komoditas baru yang dikenalkan di masyarakat Sumsel, dan baru diuji coba ditanam di lahan gambut. Karena kan selama ini, gambut dikenal hanya tanaman musiman, seperti padi dan buah, jika nyamplung ini berupa tanaman kayu, atau kehutanan,” terangnya.
Di Pulau Kalimantan, tanaman nyamplung sudah dicuba di lahan gambut lebih dahulu. Plot penelitian uji coba tanaman bioenergi di Desa Buntoi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah
Di lokasi ini, ada bioenergi species, yaitu Nyamplung, Kemiri Sunan, Kaliandra dan Gamal yang juga ditanam pada lahan gambut yang sama, salah satunya tanaman Nyamplung.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Izinkan Nobar Piala AFF 2020, Warganet: Di Palembang Nobar di Mana?
-
Ditantang Maju di Pilgub Sumsel, Ketua Demokrat Cik Ujang: Harus Hitung Kalkulasi
-
M Kece Dikabarkan Kritis, Jenderal Napoleon Niat Donorkan Darah
-
Kaesang Unggah Video Persis Solo ke Liga 1, Warganet Bahas Sriwijaya FC Bubar
-
Jejak Biodiesel Jarak, Mimpi Kemandirian Energi Sumsel yang Kandas
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
9 Mobil Bekas dengan Biaya Perawatan Termurah yang Cocok untuk Harian
-
Rezeki Digital Datang Lagi! Cek 8 Link Dana Kaget Hari Ini yang Langsung Masuk ke Akunmu
-
7 Cushion Lokal untuk Kulit Sawo Matang, Dijamin Gak Bikin Abu-Abu
-
Elegan Sekejap! Ini 7 Lipstik Mauve yang Cocok untuk Semua Warna Kulit
-
5 Mobil Bekas RWD Murah di Bawah Rp100 Juta yang Wajib Diburu