Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 16 Desember 2021 | 09:27 WIB
Ilustrasi daging beku. Ditemukan daging beku berubah warna dijual di mal Palembang. [shutterstock]

SuaraSumsel.id - Peredaran makanan berbahaya terus menjadi perhatian. Pemerintah kota Palembang, pada Kamis (16/12/2021) menggelar sidak di salah satu mal.

Temuanya, diperoleh beberapa daging beku berubah warna. Temuan ini diharapkan membuat warga cermat.

Sidak yang dilakukan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda menemukan komoditas pangan yang dijual sudah tidak segar, Kamis (16/12/2021). Daging-daging yang sudah berubah warnanya ini, dikhawatirkan akan dibeli oleh warga sehingga merugikan pencernaan.

"Karena itu, saya ingatkan agar warga lebih cermat membeli komoditas pangan, perhatikan kualitas, warna, dan rasa dan campurannya," ujar Fitrianti usai sidak.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 untuk Anak Sumsel Belum Bisa Dilaksanakan, Penyebabnya Karena Hal Ini

Dikatakan Fitrianti, warga yang cermat membeli akan turut membantu mencegah peredaran komoditas pangan yang tidak sehat. Di mal yang sama, terdapat 13 komoditas yang dicek kualitasnya, terutama kandungan dari bahan berbahaya.

Dari 13 komoditas diketahui kualitasnya baik. "Dari 13 komoditas yang dicek, hasilnya baik," ucap Wawako.

Sehari sebelumnya, Wawako Palembang menggelar sidak di pasar tradisional Sako Palembang. Petugas dari BBPOM melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang berpotensi mengandung zat berbahaya.

Petugas BBPOM menganalisis 36 sampel barang belanjaan ibu wakil Walikota Palembang  yang terdiri dari beberapa jenis kue, ikan, mie, tahu dan barang konsumsi lainya.

Hasil pemeriksaannya, tidak ditemukan satupun makanan yang mengandung materi berbahaya seperti boraks, formalin, dan rodamin.

Baca Juga: Terungkap Peran 4 Terduga Teroris Sumsel, Sembunyikan DPO Kelompok JI

"Tentu bebasnya dagangan ini dari zat berbahaya merupakan kabar bahagia bagi kita semua, saya berharap ini dapat terus berlanjut dan pasar Sako bisa menjadi pasar percontohan,"pungkasnya.

Load More