Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 13 Desember 2021 | 20:28 WIB
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda meninjau lokasi banjir [Ist]

SuaraSumsel.id - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda meninjau lokasi banjir di kelurahan Sukajaya, Sukarame. Banjir yang terjadi akibat tumpukan sampah di TPA Sukawinatan yang longsor hingga menutupi aliran anak Sungai Sedapat.

Dalam kunjungan tersebut, warga mengeluhkan banjir telah berlangsung bulan-bulan sehingga menyulitkan warga.

Fitrianti mengatakan akan menerjunkan normalisasi sungai Sedapat yang tersumbat akibat volume sampah yang sudah menumpuk.

Pemerintah kota Palembang memohon kepada Pemerintah Provinsi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, guna membantu mencarikan solusi, hingga warga bisa kembali beraktifvitas.

Baca Juga: Cerita Wong Sumsel Pakai Plat Mobil Pempek di New Zealand, Didoakan Jadi Gubernur

"Kami berharap Pemprov dan BBWS Sumatera VII membantu dan berkoordinasi dengan orang yang di lapangan agar menemukan solusi," pinta Fitrianti.

Diketahui Sungai Sedapat memang sungai yang mengalir melintas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  Sukawinatan. Pada saat musim hujan, tumpukan sampah sudah menggunung tersebut sering longsor, sehingga masuk ke aliran sungai.

Akibatnya, fungsi sungai tidak berfungsi dan terjadi banjir yang mengepung Kelurahan Sukajaya.

Dikatakan Fitri, Pemerintah Kota sudah mengerahkan berbagai alat berat guna mengeruk sampah yang masuk ke sungai. Namun kegiatan tersebut belum juga membuahkan hasil.

"Pemkot sudah turunkan alat berat, namun belum berhasil. Ini buktinya, warga masih terendam banjir," pungkas Fitri.

Baca Juga: Viral Tantowi Yahya Bertemu Wong Sumsel, Pakai Plat Mobil Pempek di New Zealand

Pengakuan warga yang terdampak banjir Coki, banyak warga yang mengeluhkan terjadinya banjir. Ia mengungkapkan jika warga makin mengeluhkan terjadinya banjir yang merendam jalan utama.

Akibatnya, jalan utama tersebut tidak bisa dilintasi, akibat ditutup. Penutupan tersebut akibat tumpukan sampah di TPA Sukawinatan.

"Kami kesulitan, jalan harus memutar," ujarnya kepada Suarasumsel.id, Senin (13/12/2021).

Diungkapkan Coki, akibat jalan utama di komplek yang harus ditutup mengakibatkan warga harus memutar jauh. Memutar jalan utama yang memakan waktu, membuat warga sulit.

Load More