SuaraSumsel.id - Oknum pengasuh Pondok Pesantren atau Ponpes dilaporkan melakukan tindakan asusila terhadap muridnya. Aksi pengasuh ponpes ini terbongkar setelah salah satu korban santri melaporkan peristiwa yang dialaminya di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Musi Rawas.
Diakui pelaku, tindakan asusila ini sudah lama dilakukan IM (48). Peristiwa ini terungkap setelah salah satu korban HS (14) melaporkan kejadian asusila tersebut ke orang tuanya.
Korban merasa trauma telah dicabuli oleh pelaku sehingga ia meminta dijemput oleh orang tuanya. Betapa terkejut orang tua korban, tenyata yang melakukan ialah pengurus pondok pesantren. Modus yang dilakukan pelaku ialah dengan mengungkapkan adanya mahluk halus yang menganggu para korban.
"Modusnya pelaku mengatakan kepada korban ada makhluk halus yang mengganggu. Untuk itu wajah dari korban diolesi minyak dan leher korban ditempeli kris. Setelah itu korban gauli oleh tersangka. Tersangka ini oknum pengelola yayasan," ungkap Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Dedi Rahmad Hidayat, Senin (22/11/2021) saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga: Pileg Masih Dua Tahun Lagi, Nasdem Sumsel Targetkan Hal Ini
Dedi menjelaskan, peristiwa pencabulan terhadap anak santriwati dilakukan tersangka terakhir pada bulan September 2021 lalu.
Tersangka mengajak HS untuk ke rumahnya di Desa Banpres Kecamatan Tuah Negri, Kabupaten Musi Rawas. Sesampainya korban diminta memijat.
"Pada saat kejadian tersebut korban dianjak ke kamar tersangka. Tersangka minta dikerok dan dipijat. Setelah itu, tersangka dengan modus jika di tubuh korban ada mahluk halus dengan mencabuli korban," ungkap dia.
Usai kejadian tersebut, korban syok, dan mengalami trauma. Orang tua korban yang curiga karena anaknya merasa ketakutan lantas melaporkan tersangka ke polisi.
"Tersangka ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan dan mengakui perbuatannya,” ujar ia.
Tak hanya HK, yang menjadi korban dari perbuatan bejat IM. Terdapat empat korban yang juga mengaku pernah dicabuli korban. Mereka adalah santriwati atau murid dari tersangka di ponpes yakni, DA (14), NA (14), AU (14), dan MA (16).
Baca Juga: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Walhi Sumsel Ingatkan Pemerintah Patuhi RTRW
Saat ini tim kepolisian tengah menyelidiki kasus ini. Masih ada 8 korban lagi, namun hingga saat ini belum melapor."Perkara persetubuhan anak di bawah umur sudah kita tindaklanjuti, hasil visum para korban ke RSUD Muara Beliti menjadi barang bukti untuk menjerat tersangka. Korban sudah kita himbau segera melapor," ujarnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Penggeledahan Kantor Wali Kota Palembang, Benang Kusut Korupsi Pasar Cinde Mulai Terurai?
-
Terpilih Pimpin PERBANAS, Hery Gunardi Komitmen Jadi Jembatan Aspirasi Industri Perbankan
-
Refleksi Perjalanan 44 Tahun PTBA: Transformasi dan Dedikasi untuk Negeri
-
Spesial Minggu Malam Ini: Tautan DANA Kaget 13 April 2025 Siap Diburu!
-
Debat PSU Empat Lawang Dibatasi, Tonton Live Streamingnya di Sini!