SuaraSumsel.id - Rumoh Seni Glinyoeng Art dari Aceh Darussalam bakal menampilkan “Hikayat Tubuh Rempah (Eksplorasi jalur rempah yang hilang)” pada Festival Teater Sumatera 2021 di Taman Budaya Sriwijaya, Palembang, 11-13 November 2021 mendatang.
Dijelaskan Rasyidin, Penulis naskah dan sutradara pertunjukan “Hikayat Tubuh Rempah”, penggarapan artistik dengan pendekatan seni pertunjukan tradisional tutur PM Toh, dan seni pertunjukan Mop-mop.
Selain itu, pemunculan ruang teater tubuh sebagai pengikat oase peristiwa dramatik. Peristiwa dramatik digarap berbentuk tragedy comedy dan dibumbui konsep comical.
Seni Tutur PM TOh akan digunakan sebagai konsepsi untuk membangun penceritaan peristiwa sejarah keberadaan jalur rempah terkait sejarah Kerajaan Perlak tahun 250 Masehi, dan Kerajaan Samudra Pasai yang berdiri pada tahun 750 M.
Tuturan juga mengeksplor keberadaan Kerajaan Aceh Darussalam yang berdiri pada tahun 1511 M.
Unsur-unsur peristiwa sejarah itu dicoba dikaitan dengan sejarah sebenarnya, dan dikaitkan dengan keberadaan Kerajaan Sriwijaya lahir pada abad ke-7.
Baca Juga: Dirampas Puluhan Tahun, Warga Tanjung Rancing Sumsel Siap Rebut Tanah yang Dikuasai PT TMM
Semua peristiwa itu diceritakan dengan gaya tuturan pendekatan cerita hikayat modern.
Konsep seni pertunjukan Mop-mop Aceh dengan pendekatan musik biola sebagai instrument tunggal kesenian Aceh tersebut menggunakan tokoh mempelai laki-laki dan perempuan serta penggunaan Ayah mempelai perempuan.
Pendekatan estetik untuk mengangkat gerak pertunjukkan tradisional Aceh sebagai landasan teknis untuk membangun struktur peristiwa dua tokoh masyarakat Aceh yang bertanya tentang keberadaan sejarah masa silam.
Penggunaan konsep pertunjukan Mop-mop dengan penggunaan bloking movement bergerak keliling melingkar di titik central dengan berpasangan menjadi penawaran pilihan estetik mengenalkan kesenian tradisonal Aceh yang sudah ada sejak tahun 1900.
Peristiwa movement bergerak melingkar yang ada pada seni Mop-mop dipercaya akan mampu meberi penggabaran bagaimana perjalanan dua insan manusia Aceh untuk mencari jejak keberadaan sejarah jalur rempah.
Adapun alasan menggunakan dua seni pertunjukan tradisional Aceh tersebut, “Dua seni tradisional tersebut diambang kepunahan. Menggunakan gerak tradisional tersebut dimanfaatkan dengan gerak tubuh atraktif kontemporer,” kata Rasyidin.
“Saya juga mencoba memanfaatkan moment Festival Teater Sumatera 2021 di Palembang sebagai ruang untuk mengkampanyekan seni tradisi Aceh agar dapat diketahui oleh generasi muda Aceh, juga misi untuk terus melakukan upaya pengembangan bagaimana konsep seni pertunjukan tradisional Aceh dapat diketahui oleh generasi muda Aceh dan daerah lainnya di Indonesia,” katanya.
Judul Pertunjukan:
Hikayat Tubuh Rempah (Eksplorasi jalur rempah yang hilang)
Komunitas:
Rumoh Seni Glinyoeng Art
Penulis Naskah/Sutradara:
Rasyidin
Pemain:
1. Rasyidin
2. Dewi Kaerwina
3. M. Andriansyah
Baca Juga: Kasus Anak Alex Noerdin, KPK Periksa Wakil Bupati Musi Banyuasin di Polda Sumsel
VideoArt:
- Teuku Afifuddin
- Islahuddin
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Diskotik Bekas Lokalisasi Kampung Baru Palembang Kembali Jadi Sarang Narkoba?
-
Warga Tanjung Sakti Lahat Ingin Blokade Jalan Nasional, Tolak Proyek Panas Bumi
-
BRI Memberdayakan Bisnis Aksesori UMKM untuk Go Global dengan Inisiatif Strategis
-
Lebaran di OKU Kacau Balau, Banjir Setinggi Lutut Rendam Rumah Warga
-
Maut di Pabrik Pusri Palembang: Karyawan Tewas Saat Lebaran, Standar K3 Dipertanyakan