SuaraSumsel.id - Edi Sudadi seorang penggali kubur di kabupaten Martapura Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, memberikan batu nisan secara gratis. Hal ini dilakukannya agar meringankan beban ahli musibah bagi keluarga yang telah berduka.
Edi, telah berprofesi sebagai penggali kubur sejak 31 tahun yang lalu."Saya pernah hitung, sekitar 150 lubang lebih sudah saya gali," kata pria yang akrab disapa Pakde Edi ini.
Diakui Edi, dirinya pertama kali tergerak membuat dan memberikan batu nisan secara gratis guna meringankan beban ahli musibah.
"Karena sudah sering menggali kubur, membuat saya sudah sangat memahami kesusahan yang dialami oleh ahli musibah," ujar pria usia 63 tahun ini.
Menurutnya, kiamat kecil yang dialami oleh manusia adalah adanya keluarga yang meninggal dunia. Berangkat dari niat tersebut, akhirnya ia mulai membuat dan memberikan batu nisan gratis sejak tahun 2019.
Batu nisan itu ia buat sendiri dan ia susun berjejer di depan rumahnya yang berada di Desa Cidawang, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Saat pandemi COVID-19 ini, batu nisan miliknya makin sering diambil warga. Dulu ia menyiapkan 200 hingga 250 batu nisan.
Sebab, saat itu hampir setiap waktu, ada saja orang yang minta batu nisan mulai dari pagi, siang, sore hingga malam.
Bahkan ia juga sempat kewalahan karena banyak yang menghubunginya pada malam hari.
"Kalau malam tidak usah ngomong lagi, langsung ambil saja di depan rumah saya. Karena saat itu bukan sekali dua kali saja tapi luar biasa seringnya," bebernya.
Baca Juga: Politisi Golkar Sumsel Yansuri, Diperiksa Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya
"Sedih saya kadang juga sampai nangis, alangkah sayangnya, coba ambil dengan saya saja bisa gratis dari pada harus beli biasanya sepasang itu Rp100 ribu," ungkapnya.
Edi tinggal di Cidawang, namun ia menyebutkan bahwa banyak juga orang-orang yang dari luar untuk meminta batu nisan miliknya.
"Dari manapun boleh ambil disini, langsung ambil saja walaupun saya sedang tidur tidak apa-apa ambil saja," ungkapnya.
Sekarang stock batu nisan yang dimilikinya berjumlah 100 buah.
"Kalau ada orang yang mau ngasih untuk membantu ya saya terima, kasih nota saja nanti saya yang kesana ambil materialnya," kata ayah dari empat orang anak ini.
Dalam aksi sosial, ia berpegang teguh pada lima prinsip.
Tag
Berita Terkait
-
Kelepon Buntut Bukhari: Jajanan Bola Hijau Manis Khas Martapura
-
Tampil Gaya Sembari Melestarikan Budaya dengan Borneo Textile Sasirangan
-
Update Kasus Dugaan Pungli di Kota Malang, Para Penggali Kubur Diperiksa Polisi
-
Update Dugaan Pungli Insentif Penggali Kubur di Kota Malang, Polisi Segera Gelar Perkara
-
Wali Kota Malang Dukung Polisi Menyelidiki Dugaan Pungli Insentif Penggali Kubur Covid-19
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
8 Sedan Bekas untuk Tampil Berkelas dengan Budget Rp150 Jutaan
-
Kasus Korupsi Rp127 Miliar Pengusaha Haji Halim, Sejauh Mana Dakwaan Jaksa Diuji di Tipikor?
-
5 Aplikasi Emas Digital Terbaik Tahun Ini untuk Investasi Biaya Rendah bagi Pemula
-
Mengenal ASETI Sebagai Rumah Penari Sumsel yang Meneguhkan Kembali Peran Penjaga Tradisi
-
5 Warna Bedak untuk Tampilan Wajah Lebih Natural bagi Wanita Indonesia