Mantan Pengacara ke Kubu Lawan, Ayah Taqy Malik: Saya Ketawa Melihatnya

SuaraSumsel.id - M Fayyadh mundur sebagai pengacara Mansyardin Malik, ayah Taqy Malik. Belum diketahui pasti penyebab Fayyadh mundur sebagai pengacara Mansyardin Malik. 

Ditinggal tim pengacaranya, Mansyardin Malik, ayah Taqy Malik, mengaku tak masalah. 

Menurut Mansyardin Malik, kini justru banyak pengacara yang datang untuk membelanya dalam perkara melawan mantan istri sirinya Marlina.

"Saya baca di salah satu media, Mansyardin Malik ditinggalkan pengacaranya, kalian lihat teman-teman di belakang, mati satu tumbuhnya seribu," ujar Mansyardin Malik, ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/10/2021) dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Salah Satu Kuasa Hukum Mundur, Ayah Taqy Malik: Mati Satu Tumbuh Seribu

Tampak beberapa kuasa hukum lainnya yang baru menemani Mansyardin Malik.

Jika sebelumnya hanya Halim Darmawan dan M Fayyadh yang kekinian pergi, kini ada juga Dedy J Syamsudin alias Dedy DJ dan beberapa lainnya.

"Jadi, makanya saya waktu ditanya sedih nggak? Ya nggak, banyak yang bela," ujar ayah Taqy Malik ini.

Mansyardin Malik juga mengatakan bahwa dirinya masih memiliki banyak tim kuasa hukum yang akan membelanya dalam perkara melawan Marlina Octoria dan tim kuasa hukum Sunan Kalijaga. Ia mengaku tak kaget bahkan jika M Fayyadh ke sisi tim lawan.

"Ditanya kaget nggak? Nggak, saya ketawa melihatnya itu saja. Saya bilang saya malah ngakak, geli," ujarnya sembari tertawa.

Baca Juga: 3 Jam Diperiksa, Ayah Taqy Malik Dicecar 22 Pertanyaan

Mansyardin Malik juga tak mau disebut ditinggal oleh M Fayyadh sebagai kuasa hukum. Mansyardin menegaskan bahwa dirinya lah yang menyabut kuasa atas Fayyadh. Ia pun mengaku dirinya baik-baik saja melihat mantan pembelanya bersalaman dengan pihak lawan.

"Fine fine aja saya," katanya menandaskan.

Sempat beredar video pengunduran diri M Fayyadh sebagai kuasa hukum Mansyardin Malik dalam perkara melawan Marlina Octoria.

Dalam video, ia tampak bersalaman sambil memberikan surat tembusan pengunduran diri ke Sunan Kalijaga selaku pihak lawan.