Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 07 Oktober 2021 | 06:45 WIB
Pembalap Sumsel yang turun di PON Papua Radeta layangkan protes ke PB PON. [sumselupdate]

SuaraSumsel.id - Kontingen Sumsel, Radeta merasa dicurangi panitia dan tim juri cabang olahraga (Cabor) bermotor kelas standar perorangan putra, Rabu (6/10/2021).

Ia merasa kemenangan dirampas atlet lainnya, Sulawesi Tengah, Carlos. Melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Radeta seharusnya mendapat medali perunggu.

Menurut pelatih Bermotor Sumsel, Yuliansyah didampingi Asisten Manager Tim Bermotor Sumsel, Maryadi, kejadian tersebut bermula saat di race terakhir terjadi persaingan antara Radeta dan Carlos.

Posisi Radeta di kanan pinggir aspal, sedangkan pembalap Carlos itu sebelah kirinya.

Baca Juga: Kematian Anak Sumsel Terpapar COVID-19 Tinggi, Ketua IDAI: Orang Tua Abai Prokes

Tiba-tiba Carlos itu mepeket motor Radeta, sehingga sampai keluar aspal.

"Namun sepeda motor tetap melaju. Sehingga sampai ke finish, motor Radeta tetap di luar aspal, namun tetap finish lebih dahulu masuk garis," katanya.

Oleh panitia dan tim juri, Radeta dianggap tidak finish, dengan alasan sepeda motor berada di luar aspal. Keputusan itu pun ditolak Race Direktor, Edi Herison, namun tetap diputus tim juri yang menang Carlos.

“Kami protes, namun tidak digubris penitia dan tim juri. Padahal kami banyak saksi dan ada bukti videonya,” kata Maryadi.

Atas kejadian itu, pihaknya sudah mengajukan banding ke PB PON.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID-19 Sumsel: Dosis Satu 29 Persen, Dosis Dua 16 Persen

Load More