Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 26 September 2021 | 09:26 WIB
Ilustrasi saham [Shutterstock] Warga desa makin mengenal saham.

SuaraSumsel.id - Situasi pandemi COVID-19 di Sumatera Selatan, membawa pengaruh positif pada pengenalan berinvestasi masyarakat. Setidaknya, Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Sumatera Selatan mencatat peningkatan amat signifikan pada investor perseorangan di kabupaten dan kota.

Kepala BEI Perwakilan Sumatera Selatan, Hari Mulyono mengungkapkan situasi pandemi pandemic COVID-19 membuat masyarakat makin berfikir untuk berinvestasi. Kabar baiknya, seiring situasi tersebut masyarakat makin mengenal informasi teknologi terutama media sosial dalam menentukan pilihan berinvestasi saham.

Menurut ia, ada tren peningkatan yang sangat memuaskan pada tahun ini. Pada situasi pandemi seiring masyarakat makin mengenal ragam investasi, pilihannya merunjuk pada investasi saham.

“Ada karakter yang menarik di tahun ini. Bauran investor saham di Sumsel makin meluas. Tidak hanya d pusat kota namun sudah makin akrab di kabupaten-kabupaten,”ujarnya, Jumat (24/9/2021) kemarin.

Baca Juga: Kopi Sumatera Selatan Diekspor ke Mesir, PPI Ekspor 100 Ton Kopi

Hal ini dibuktikan dengan makin ramai investor di kabupaten-kabupaten Sumsel. Setidaknya berdasarkan catatan domisili investor, mereka berasal dari kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Selatan.

“Jika selama ini, kita mengenal kota Palembang yang dominan besar jumlah investornya. Di beberapa wilayah kabupaten lainnya, jumlah mengalami peningkatan investor yang besar,” sambungnya.

Setidaknya, jumlah investor perseorangan di beberapa kabupaten mengalami peningkatan hingga dua kali lipat, atau 100 persen.

Peningkatan investor saham di Sumatera Selatan

Seperti halnya Muara Enim, Lahat, Musi Rawas dan beberapa kabupaten lainnya.

Kondisi ini, sambung Hari, juga menjadi tantangan untuk kemudian makin mengenalkan investasi saham di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Sumatera Selatan Jadi Tuan Rumah Festival Olahraga Kreasi Nasional

Berdasarkan datanya, pada semester satu tahun 2021, jumlah investor perseorangan menyentuh jumlah lebih dari 19.000. Pencapaian ini jauh meningkatkan dibandingkan waktu yang sama di tahun 2020, yang hanya berada di 2.000 investor perseorangan baru.

Malah dibandingkan tahun sebelum terjadinya situasi pandemi, jumlah hanya sebanyak 2.219 investor perseorangan. Merilis data BEI yang sama, hingga Agustus 2021 ini, jumlah investor perseorangan sudah mencapai 23.352 rekening.

Pencapaian ini, dua kali lipat dibandingkan jumlah investor perseorangan sepanjang tahun 2021 lalu. Meski demikian, pencapaian Sumatera Selatan ini masih menempatkannya pada urutan ke Sembilan secara nasional.

Tepat setelah Provinsi DIY Yogyakarta. Namun Sumatera Selatan masih berada di atas Provinsi Riau dengan capaian 56.768 investor perseorangan.

Dikatakan Hari, dengan pencapaian ini diharapkan meningkatkan makin mengenalkan kultur berinvestasi saham di Sumatera Selatan.

“Targetnya lima tahun ke depan, bisa jadi contoh role culture berinvestasi,” harapnya.

Ia menyebut berbagai langkah dilakukan BEI guna mencapai target tersebut, di antaranya makin menambah galeri investasi digital di kampus.

Jika saat ini, Sumatera Selatan baru memiliki empat galeri investasi digital, maka pada tahun selanjutnya akan diperbanyak kampus dengan sarana galeri investasi digital tersebut.

“Harapannya makin menyasar kalangan milenial agar berinvestasi saham sejak dini, yang akan makin menyokong kisaran usia investor perseorangan pada usia produktif,” pungkasnya.

Load More