SuaraSumsel.id - Sudah lebih dua semester atau satu tahun, siswa sekolah dasar (SD) di Palembang Sumatera Selatan menjalankan sekolah dengan sistem daring. Sistem sekolah yang dilakukan dengan menggunakan fasilitas internet guna menghindari penularan virus COVID-19 saat pandemi ini.
Pada Senin (6/9/2021), Pemerintah mengizinkan sekolah tingkat dasar guna menggelar belajar tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ada keunikkan yang kemudian muncul saat bocah-bocah tersebut datang di hari pertama belajar tatap muka.
Meski sudah mempersiapkan diri dengan masker di wajahnya, dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan kelas. Namun beberapa siswa ternyata lupa tingkatan kelas yang ditempuhnya.
Mereka pun kebingungan saat ditanya oleh para guru mengenai lokasi kelasnya. “Kelas berapa nak?,”tanya guru kepadanya.
Baca Juga: Bendungan Tiga Dihaji Jaga Eksistensi Lumbung Pangan Sumsel
Beberapa seorang siswa yang sudah memasuki pagar kelas kemudian kembali menjumpai ibu yang mengantarnya. Ia menanyakan, harus memasuk di kelas yang mana.
"Bu, saya kelas berapa?, tanya kepada ibunya.
Mendengar banyak pertanyaan demikian, para guru pun tersenyum geli. Menurut para guru, ini termasuke efek dari terlalu lama belajar daring di rumah.
Sang ibu yang mendapatkan pertanyaan tersebut berusaha membantu sang anak dengan memberikan kode jari tangannya. Ia pun mengharapkan para guru agar memaklumi pertanyaan sang anak.
"Maaf bu sudah kelamaan sekolah dirumah jadi lupa,”ucapnya di hadapan guru-guru.
Baca Juga: 6 Pengusaha di Sumsel dan Babel Menunggak Pajak Rp 1,4 Miliar
SD Muhammadiyah 14 menjadi salah satu sekolah di Palembang yang diperkenankan menggelar PTM. Salah satu syarat menggelarkan PTM ialah persetujuan dari orang tuannya.
Berita Terkait
-
Aturan PTM Terbaru: Pembelajaran Disetop Jika Siswa Positif Covid-19
-
Satgas Covid-19: Anak Perlu Diajarkan Disiplin Prokes Selama Sekolah PTM
-
Epidemiolog Menilai Komunitas Pendidikan Jalani PTM Wajib Vaksin COVID-19 Booster, Termasuk Siswa
-
Dorong Pelaksanaan PTM 100 Persen, Kemendikbudristek: Guru Perlu Lakukan Asesmen Diagnostik ke Semua Siswa
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran