SuaraSumsel.id - Heboh donasi Rp 2 triliun Akidi Tio memang mengundang perhatian publik. Meski sampai dengan saat ini, uang donasi dengan jumlah fantastik tersebut belum ada.
Pihak kepolisian pun terus menyelidiki kepastian dana tersebut. Belakangan, polisi sudah berkordinasi dengan PPATK dan Bank Indonesia guna menelusuri uang donasi Akidi Tio tersebut. Namun, baik Bambang Soestyo atau Bamsoet dan Dahlan sempat menceritakan sosok Akidi Tio.
Berikut kesamaan sosok Akidi Tio versi Bamsoet dan Dahlan Iskan.
Sosok Akidio memang gempar di publik sejak 26 Juli lalu. Fotonya kemudian beredar sebagai pemberi sumbangan dengan nilai yang fantastik, Rp 2 triliun.
Bahkan Hotman Paris menyebutkannya bisa menyaingi pengusaha dan dermawan Bill Gate. Kemudian, banyak pihak yang mencari tahu sosok Akidi Tio ini.
Melalui dokter keluarga, Akidi Tio digambarkan sebagai sosok Tionghoa, Palembang. Ia tinggal lama di Palembang, karena dokter Hardi pun mengaku sudah 36 tahun menjadi dokter keluarganya.
Dokter Hardi menceritakan sosok Akidi Tio sebagai sosok yang bergaya hidup sederhana, juga terkenal tidak ingin diprioritaskan. Karena setiap kali berobat, Akidi Tio ini bersedia mengantre meski Prof Hardi sudah menjadi dokter keluarganya.
Kesan-kesan ini dibagikan dokter Hardi saat wawancara di akun YouTube Helmy Yahya belum lama ini.
Namun Ketua MPR, Bambang Soesatyo sempat mengunggah tentang Akidi Tio. Ia menyebut banyak informasi mengenai sosok pengusaha asal Palembang ini.
Baca Juga: Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio, LBH: Kapolda Sumsel Contoh Buruk Pejabat Publik
Begitu pula wartawan senior Dahlan Iskan. Ia sempat menulis enam tulisan di media sosial pribadinya mengenai sumbangan Rp 2 T. Beberapa tulisan bersumber dari narasumber yang dipanggilnya si Cantik.
Adapun kesamaan sosok Akidi Tio yang digambarkan yakni :
1. Digambarkan pengusaha
Jika Bamsoet menulis, Akidi Tio memulai dari bisnis industri kecap, lalu berkembang. Selain itu, Akidi disebut keponakan dari menteri perdagangan Singapura. Sedangkan Dahlan Iskan, melalui pengakuan Prof Hardi, mengambarkan jika Akidi Tio ialah pengusaha yang sederhana dalam keseharian.
Bahkan Dahlan Iskan, di tulisan terakhirnya memperkirakan jika Akidi Tio seangkatan pengusaha Palembang, Tong Djou. Dikatakannya, orang kaya Tionghoa kaya Palembang biasa berbisnis di Singapura.
Ada orang Palembang yang sangat terkenal di Singapura, dan juga di Jakarta, Tong Djou.
Tag
Berita Terkait
-
Soal Donasi Akidi Tio Rp 2 Triliun, Begini Analisa Kompolnas
-
Terungkap! Ini Dia 'Si Cantik' yang Disebut Saksi Kunci Kisruh Rp 2 Triliun Akidi Tio
-
Muhammadiyah Donasi Rp 1 T, Denny Abu Janda dan Ade Armando Tak Pernah Puji
-
Sindir Denny Siregar CS Soal Sumbangan Muhammadiyah Rp1 Triliun, Kok Enggak Dikomentari?
-
Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio, LBH: Kapolda Sumsel Contoh Buruk Pejabat Publik
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan