Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 02 Agustus 2021 | 15:28 WIB
Prof Hardi Darmawan, Dokter Keluarga Akidi Tio [Andika/Suara.com]

SuaraSumsel.id - Polisi kini masih memeriksa anak bungsu almarhum Akidi Tio sekaligus dokter keluarganya, Prof Hardi Darmawan. Keduanya diperiksa dengan rumor jika donasi Rp 2 triliun yang diatasnamakan keluarga Akidi Tio ternyata tidak benar alias hoaks.

Polisi akan menggelar jumpa pers, Senin (2/8/2021) sore ini, terkait pemeriksaan keduanya. Donasi Akidi Tio Rp 2 triliun ini telah membuat publik gempar.

Selain karena jumlahnya yang fantastik, namun keberadaan uang tersebut ternyata tidak bisa diketahui.

Donasi ini bermula dari anak perempuan Akidi, Heriyanti menghubungi dokter keluarga, Prof Hardi Darmawan, tepatnya dua atau tiga hari sebelum tanggal 26 Juli lalu.

Baca Juga: Sumbangan Penanganan Covid-19 Rp 2 T di Sumsel Hoaks? Polisi Masih Selidiki Anak Akidi Tio

Anak perempuan Akidi Tio, Heriyanti saat tiba di Mapolda Sumsel [Andika/suara.com]

Pengakuan Prof Hardi dalam wawancara bersama Hermy Yahya, anak perempuan Akidi Tio menghubunginya untuk menyalurkan bantuan.

Awalnya, bantuan ini diniatkan untuk hanya diberikan secara langsung kepada dokter keluarga dan Prof Eko Indra Heri, sebagai orang yang diamanatkan.

Saat komunikasi tersebut, Prof Hardi Darmawan awalnya tidak mengetahui nominal uang yang akan disumbangkan mencapai Rp 2 triliun.

"Sempat saya pastikan dan saya tanya lagi, apakah benar 2T, apa 2T itu, Rp 2 triliun maksudnya," ujar Prof Hardi saat wawancara YouTube tersebut.

Penyerahan bantuan COVID 19 Akidi Tio [ist]

Namun karena nilai sumbangan tersebut, dibenarkan jelas Rp 2 triliun, Prof Hardi menolak menerima uang tersebut secara langsung.

Baca Juga: Tiba di Mapolda Sumsel, Anak Akidi Tio Menutupi Wajah Dengan Tangan

Ia pun menginisiasikan, agar penyerahan uang Rp 2 triliun tersebut dilakukan secara terbuka dan dihadiri oleh orang berwenang lainnya.

Maka pada tanggal 26 Juli lalu, berlangsung penyerahan bantuan atau donasi Rp 2 triliun. Nilai donasi tersebut tertulis terang di sebuah papan kecil yang juga memuat foto almarhum Akidi Tio.

Diketahui Akidi Tio memiliki hubungan yang erat dengan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. Keduanya diceritakan bertemu saat berada di Aceh. 

Karena merasa memiliki daerah atau berasal dari daerah yang sama yakni Palembang Sumatera Selatan, maka almarhum Akidi Tio menjalankan niatnya agar memberikan donasi guna membantu menanggulangan COVID 19.

"Maka terjadilah penyerahan simbolik tersebut," sambung Prof Hardi.

Sosok Akidi Tio. (Instagram/bambang.soesatyo)

Kapolda Sumatera Selatan, Prof Eko Indra Heri juga mengungkapkan jika niatan donasi tersebut membuatnya terkejut. Sebagai orang yang diamanahkan keluarga karena sudah terlebih dahulu kenal, Kapolda berharap donasi tersebut bisa transparan dan dipertanggungjawabkan.

Sejak tanggal itu, publik dibuat gempar. 

Banyak tokoh masyarakat, publik hingga Ketua MPR juga membahas mengenai Akidi Tio. Kesimpulan sementara, Akidi Tio dikenal sebagai pengusaha lokal lalu memiliki aset di Singapura.

Uang donasi Rp 2 triliun tersebut dikatakan merupakan tabungan Akidi Tio semasa hidup dan berbisnis. Sejumlah aset di Singapura dimiliki Akidi Tio bersama dengan kolega pengusaha lainnya.

Namun betapa terkejutnya publik, jika pada Senin (2/8/2021), dikabarkan jika donasi tersebut tidak ada alias hanya hoaks.

Publik makin gempar saat ini, motif apa yang melatarbelakangi prank dengan jumlah yang sangat fantastik ini. Apakah sebenarnya uang Rp 2 triliun itu benar atau benar-benar hoaks.

Load More