Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 26 Juli 2021 | 07:27 WIB
T. Wijaya tengah berada di sebuah pantai di Pulau Bangka, yang mangrovenya mengalami kerusakan karena penambangan timah laut (istimewa)

SuaraSumsel.id - Taufik Wijaya atau T. Wijaya, dikenal sebagai pekerja budaya yang juga penyair dan seorang jurnalis. Ia memiliki kepedulian terhadap persoalan pandemic Covid-19 di Indonesia.
 
Setahun terakhir, dia memproduksi sejumlah video yang berisi lirik, puisi, dan narasi, yang isinya mengajak agar menjaga diri, terutama menjaga lingkungan, agar tidak terpapar virus Covid-19, sehingga virus itu segera berlalu.
 
Terbaru, ia merilis video berjudul “Mangrove dan Covid-19” https://www.youtube.com/watch?v=rc1PTGCH8h8), pada 23 Juli 2021, di channel Rumah Sriksetra di platform YouTube
 
“Covid-19 di Indonesia belum juga berlalu, tapi terus menggila. Kita semua menjadi khawatir dan cemas. Kita menangis dan berduka hampir setiap hari, karena kehilangan ibu, bapak, anak, saudara, sahabat, guru, karena terserang virus ini. Jadi, guna menghadapi hal tersebut kita harus bergotong royong, bersama dan setara,” kata Tewe, yang dihubungi, akhir pekan lalu.
 
“Bangsa ini adalah bangsa bahari. Bangsa yang sangat menjaga nilai-nilai gotong royong dan keseimbangan. Alam merupakan guru dari nilai-nilai tersebut, dalam hal mangrove. Sebab selama berabad-abad mangrove menghidupi bangsa ini, baik sebagai pangan, obat-obatan, dan kebutuhan untuk rumah dan kapal. Mangrove juga menjadi symbol penyeimbang antara laut dan daratan,” jelasnya.
 
Karena itu, semua pihak harus bergotong royong melawan COVID 19 dengan membangun tradisi 5M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Serta, mendukung vaksinasi Covid-19.
 
Sebelumnya, Tewe yang baru merilis novel Cekap [2020], sebuha novel menceritakan konflik terkait perkebunan sawit, merilis video “Ingat Pesan Ibu, Jangan Salahkan Ibu” https://www.youtube.com/watch?v=zngxDCr6TLI, sebuah narasi yang digerakan oleh koreografer Sonia Anisah Utami.
 
Kemudian “Ingat Pesan Endoq” https://www.youtube.com/watch?v=juRjZ1Gl9co, yang ditampilkan dalam guritan Semende oleh Fadil Semende, seorang seniman tradisi Semende dan pengajar di Universitas PGRI Palembang.
 
Upaya mengajak masyarakat mengonsumsi rempah-rempah ditampilkan dalam video “Seperti Leluhur, Jaga Imun dengan Rempah-Rempah”, https://www.youtube.com/watch?v=EScIaouuPn4.
 
Selanjutnya, sebuah lagu yang digarap bersama Gatot Sugiharto dan dinyanyikan Joni Ponco berjudul “Jaga Iman, Agar Kita Bahagia” (https://www.youtube.com/watch?v=H-gK6GaXKjQ, serta narasi berjudul “Jaga Lingkungan untuk Atasi Pandemi Covid-19” https://www.youtube.com/watch?v=jPZrUoDl-7Q.
 
“Saya saat ini tergabung dalam jaringan tokoh di Indonesia yang membantu sosialisasi dan kampanye STPC19 (Satuan Tugas Penanganan Covid-19),” pungkasnya.
 

Load More