Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 24 Juli 2021 | 10:44 WIB
Pembukaan Syariah Festival Sriwijaya Sumsel 2021 [dok.BI] Ekonomi Syariah di Sumsel Lebih Tangguh saat Pandemi COVID 19

SuaraSumsel.id - Ekonomi dan keuangan berbasis syariah dinilai lebih bertahan dan kokoh saat situasi pandemi COVID 19 ini. Jika dibandingkan dengan ekonomi dan keuangan konvesional, ekonomi syariah malah dinilai lebih maju menghadapi situasi wabah saat ini.

Hal ini disampaikan Kepala OJK VII Sumbagsel, Untung Nugroho, Jumat (23/7/2021). 

Diterangkan ia, perkembangan ekonomi dan pembiayaan syariah pada dua tahun terakhir, terutama saat situasi pandemi malah lebih baik dibandingkan ekonomi konvensional.

Beberapa alat ukurnya dapat diketahui dari sisi aset perbankan syariah di Sumatera Selatan yang meningkat. Misalnya OJK mencatat market share aset perbankan syariah dibandingkan aset perbankan keseluruhan meningkat 11 persen sampai dengan bulan Mei tahun 2021.

Baca Juga: Sepekan Terakhir, Stok Vaksin COVID 19 Sumsel Kosong

Selain itu, sampai dengan bulan yang sama, market share kredit perbankan di Sumatera Selatan juga cukup bagus. Misalnya ada peningkatan 10,1 persen market share perbankan syariah.

"OJK meilihat, segara grafik, misal alat ukur aset perbankan, dan kredit perbankan yang meningkat. Hal ini berbeda dibandingkan aset perbankan konvensional, yang cendrung menurun," ujarnya saat acara SyaFari 2021, Jumat (23/7/2021).

Selain itu, market share Dana Pihak Ketiga atau DPK perbankan syariah juga meningkat 8,9 persen.

"Baiknya lagi, NPL turun, artinya ekonomi geliat syariah tumbuh," ujar Untung.

Jika dibandingkan tahun lalu, yang juga sudah mengalami pandemi COVID 19, kondisi perbankan syariah sangatlah memuaskan. Pertumbuhan aset perbankan syariah dibandingkan tahun sebelumnya, 

Baca Juga: Sumsel Kehabisan Stok Vaksin, Beberapa Faskes Stop Vaksinasi Sementara

Aset perbankan syariah di Sumatera Selatan tumbuh dibandingkan tahun lalu, yakni 19,2 persen, sementara kreditnya tumbuh 14,6 persen, dan DPK tumbuh 19,4 persen.

Bank Indonesia pun mencatat pada bulan Juni 2021, pembiayaan syariah di Sumsel memiliki market share 8,48 persen yakni senilai Rp10,60 triliun dibandingkan total pembiayaan perbankan mencapai Rp125,16 triliun.

Jumlah pangsa pembiayaan syariah dibandingkan dari bulan Juni 2020 mengalami kenaikan 7,80 persen.

Total aset perbankan syariah pada bulan Juni 2021 memiliki pangsa sebesar 8,89 persen atau senilai Rp8,22 triliun dibandingkan dengan total aset perbankan di Sumatera Selatan sebesar Rp92,51 triliun.

Pemaparan keuangan dan pembiayaan syariah OJK [istimewa]

Total aset perbankan syariah tersebut meningkat dibandingkan Juni 2020 yang tercatat sebesar 8,04% dibandingkan dengan total aset perbankan.

Aset perbankan syariah pada Juni 2021 secara komposisi terdiri atas tabungan sebesar Rp3,95 triliun, deposito Rp3,7 triliun dan giro sebesar Rp568 miliar. 
 
"BI berperan meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara nasional dan global dan diperlukan peran aktif semua pihak, baik pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan telah melaksanakan beberapa program kerja guna pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujar Kepala Bank Indonesia perwakilan Sumatera Selatan, Hari Widodo.

Load More