SuaraSumsel.id - Dalam akun Youtubenya, Refly Harun dengan keras membahas makna demokrasi yang dilontakkan politisi Ngabalin. Awalnya, Rafli membacakan pemberitaan yang mengambil dari cuitan Ngabalin. Kata sampah demokrasi yang dilontarkan Ngabalin dirasa tidak tepat.
Makna sampah demokrasi menurut Refly Harun ada dua. Awal di video YouTube ia mengungkapkan kalimat yang disampaikan Ngabalin dan cuitannya.
"Sampah-sampah demokrasi meminta Jokowi turun, banyak yang sakit hati, banyak yang tidak ikhlas, mungkin lukannya sangat dalam," ujar Refly membacakan pernyataan Ngabalin.
Lalu Refly tanya siapa yang mengalami luka sangat dalam tersebut.
Ia mengungkapkan ada dua orang yang bisa disebut dengan sampah demokrasi. Yakni, orang yang tidak bisa terima dikritik dan orang yang membalas kritik dengan bukan argumentasi balik, malah menghina menuduh, mengeluarkan ujaran kebencian hingga ujaran tidak menyenangkan.
"Sampah demokrasi yang tidak mampu menjawab kritik dengan argumentasi. Argumentasi dibalas argumentasi," ujar Refly.
Menurut ia, jika di tahun 2019 mungkin perdebatan mengenai kinerja Pemerintahan Joko Widodo masih relevan. Namun saat ini, beberapa catatan kemunduran Indonesia yakni mulai dari indeks penegakkan hukum, indek ekonomi negara dan indeks demokrasi.
Ia mengungkapkan Presiden Joko Widodo mengulang prestasi presiden SBY, dengan empat menterinya ditangkap KPK. Deretan cacatan di masa Joko Widodo misalnya merevisi UU KPK, pembentukan tim seleksi.
"Terlalu panjang dan banyak gagal dalam upaya pemberantasan korupsi. Indeks Pemberantasan Korupsi (IPK) yang sebelumnya 40 turun menjadi 37. Padahal pengalamannya untuk naik satu poin juga susah, ini malah turun tiga poin," katanya.
Baca Juga: Polisi di Sumsel Dilatih Pemulasan dan Pemakaman Pasien COVID 19
Lalu di bidang ekonomi, pada tahun 2019-2020, Indonesia masuk negara berpenghasilan menengah versi bank dunia (world bank) sedangkan saat ini masuk dalam negara yang berpengasilan ke bawah.
"Hanya satu level dibandingkan timor leste. Dalam bidang ekonomi, Indonesia nyusep juga," sambung Refly.
Untuk indeks demokrasi juga demikian. Refly menyebut adanya ancaman terhadap indeks demokrasi hingga muncul istilah OTG yakni otoritas tanpa gejala.
"Semua kritik ini objektif," ujarnya.
Misalnya lagi, ada yang menyebutkan situasinya berbeda. Saat ini, Indonesia mengalami pandemi COVID 19, maka kara Refly, pemerintah harus berani mengevaluasi apakah penanganan COVID 19 makin bertambah baik atau buruk. MIsalnya saat ini banyak yang meninggal, mengatre rumah sakit, cadangan oksigen terbatas.
"Negara harusnya memberikan perlindungan, karena kini banyak warga negara berjuang melawan rasa takut," kata ia.
Berita Terkait
-
Sampah Demokrasi! Sebutan Ali Mochtar Ngabalin Bagi yang Minta Jokowi Mundur
-
Sebut Pendemo Sampah Demokrasi, Ngabalin Kena 'Damprat' PA 212: Memalukan!
-
PA 212: Ngabalin Terlena Kenikmatan Istana hingga Akal Sehatnya Hilang
-
PA 212: Hai Ngabalin Bertobatlah kepada Allah SWT Sebelum Jokowi Turun
-
Ngabalin Ejek Demonstran, Rocky: Saya Kagum Dia Mampu Hina Otak Sendiri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
BP BUMN dan Danantara Gerakkan 1.000 Relawan Sambut Hari Bela Negara, Hadir di Wilayah Terdampak
-
BRI Dukung Proses Pemulihan Pascabencana di Sumatera secara Sosial Maupun Ekonomi
-
Bank Sumsel Babel Apresiasi Pelajar Berprestasi melalui Tabungan Pesirah Junior
-
Rumah Sri Ksetra Raih Anugerah Kebudayaan, Simbol Kekayaan Budaya Sumatera Selatan
-
Semen Baturaja Benahi Tata Kelola di RUPSLB, Laba dan Penjualan Tumbuh