SuaraSumsel.id - Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Kahutla, rekayasa cuaca atau operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mulai dioperasikan di langit Sumatera Selatan dan Jambi.
"Dengan tidak adanya kebakaran hutan dan lahan maka tidak akan ada asap yang diekspor ke negara tetangga sehingga hubungan regional internasional dengan negara tetangga akan selalu harmonis," kata Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Anantasena dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.
Operasi TMC pencegahan karhutla di kedua wilayah tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT pada 10 Juni 2021 hingga 15 sampai 20 hari ke depan.
Menurut Yudi, keberhasilan pencegahan karhutla tentunya sangat bermanfaat untuk pemerintah, masyarakat, termasuk perusahaan hutan tanaman industri dan perkebunan.
Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka Juli, Baru 65 Persen Guru Sumsel Divaksin COVID-19
Wilayah Sumatera Selatan dan Jambi mendekati puncak musim kemarau sehingga akan rentan terhadap karhutla.
Sumatera Selatan dan Jambi memiliki area lahan gambut yang cukup luas yang rentan terjadi kebakaran saat kering.
Sehingga lahan gambut itu harus selalu dalam keadaan basah untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan.
Pembukaan resmi kegiatan TMC pencegahan karhutla tersebut dilaksanakan secara hybrid oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanthi dalam jaringan dan dari Posko TMC di Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang.
"Upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan melalui sinergitas beberapa kementerian dan lembaga telah berhasil dengan baik dalam beberapa tahun terakhir, sehingga akan terus kita laksanakan secara rutin dan terencana," ujar Laksmi.
Baca Juga: Gubernur Sumsel Ganti Rugi Ojol Gegara Pesanan BTS Meal Dibatalkan, Ini Kata Gojek
Kepala BBTMC BPPT Jon Arifian mengatakan TMC menjadi solusi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan serta pembasahan lahan gambut.
Berita Terkait
-
BMKG Prediksi Hujan Guyur Indonesia Seminggu Jelang Lebaran
-
Modifikasi Cuaca di Jakarta Belum Tentu Berhasil, Ini Alasannya
-
BRIN Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Potensi Kekeringan di 2023
-
BMKG Klaim Operasi TMC Sukses Cegah Cuaca Esktrem di Jabodetabek dan Jawa Barat
-
Mengenal Apa Itu Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Tangkal Cuaca Ekstrem
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pulang: 121 Puisi Aina Rumiyati Aziz dari Dieng hingga Peluncuran di Palembang
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah